Perhutani dan Inhutani Koordinasi Soal Holding

Jakarta – Holding PT Perkebunan Nusantara (PTPN) serta Perhutani dan Inhutani resmi terbentuk dan akan berjalan pada September mendatang. Saat ini Perhutani dan Inhutani akan segera melakukan koordinasi untuk menentukan langkah kedepan.

“Kita sedang persiapan. Besok Jumat (22/8), kita akan rapat internal dengan Inhutani I-V. Supaya nanti seperti kata Menteri BUMN Dahlan Iskan jangan sampai ada kegamangan dan kekhawatiran yang membuat jadi tidak semangat,” ujar Dirut Perum Perhutani, Bambang Sukmananto usai acara BUMN Marketeers Club dengan tema “Transformasi Menuju Perhutani Unggul” di Kementrian Kehutanan, Jakarta, Selasa (19/8).

Bambang mengungkapkan kemungkinan pihaknya bersama dengan para direksi Inhutani akan melakukan roadshow untuk menenangkan karyawan. Nantinya Inhutani akan menjadi anak perusahaan dari Perhutani.
Ia menjelaskan untuk sekarang ini kedua BUMN tersebut masih beroperasi seperti biasa. Nantinya akan dipikirkan bagaimana sinergi-sinergi jangka pendek dulu dan Jangka panjang seperti apa. Hal itu karena masing-masing punya kekhasan dan urusan masing-masing.
Bambang mengatakan pihaknya akan melihat bagaimana kekuatan Inhutani I-V serta produk-produk apa yang bisa diselamatkan seperti. “Sehingga bisa cepat bergulir. Harapan pemerintah dengan holding ini menjadi lebih baik,” ujar dia.
Apakah nantinya ada perubahan direksi, Bambang mengaku belum akan dilakukan. Rencana tersebut baru akan dipikirkan pada tahun depan. Ia khawatir bila langsung ada pergantian direksi akan membuat resah karyawan di kedua BUMN tersebut.
Ia menjelaskan kemungkinan akan diperkuat sektor hukum yang mengerti soal hukum koorporasi. Di mana saat ini dinilai masih lemah.
Bambang menjelaskan, akan ada perampingan karyawan. Mereka akan ditawarkan mau kelola hutan atau pensiun.
“Kalau inhutani tidak akan dirampingkan. Kami pangkas 100 orang dari 400 karyawan. Kita keluarin biaya pesangon sebesar Rp 70 miliar,” ucap dia.

Terkait soal utang Inhutani, Bambang menerangkan akan membiarkannya terlebih dahulu. Yang terpenting bagi dia adalah bagaimana BUMN itu bekerja mencari uang untuk membayar utang-utang tersebut. Ia mengaku pihaknya enggan membayar utang-utang Inhutani karena akan membuat mereka tidak bekerja.

Bambang menerangkan dengan adanya holding ini diharapkan akan menimbulkan kepercayaan investor pada Inhutani. Sebab Perhutani mem-backup BUMN tersebut.

Sumber  :  www.beritasatu.com

Tanggal  :  20 Agustus 2014

 

Share:
[addtoany]