PEMERINTAH membentuk induk perusahaan atau holding BUMN di bidang perkebunan dan kehutanan dua bulan lagi. Direksi BUMN yang mengalami merger menyampaikan dukungan terhadap rencana ini. “Industri kehutanan bisnis jangka panjang dan bermodal besar. Holding membuat kinerja BUMN kehutanan efisien,” kata Bambang Sukmananto, Direktur Utama Perhutani, Kamis (12/6).
Tapi, kata Bambang, pembentukan holding BUMN kehutanan harus disertai road map bisnis yang jelas. Sebab, melalui holding itu, Perhutani akan bergabung dengan BUMN kehutanan lain, yakni PT Inhutani I hingga Inhutani V. Selama ini, Inhutani mengelola areal Hak Pengusahaan Hutan (HPH) di luar Jawa. Sedangkan Perhutani di Jawa.
Nah, di seluruh Indonesia, lahan yang dikelola Inhutani I-V tidak sampai 2 juta hektare (ha). Sementara Perhutani 2,4 juta ha. “Jumlah itu kecil dibandingkan hutan produksi milik swasta yang mencapai 60 juta ha,” imbuh Bambang.
Sependapat, Sugeng Budi Raharjo, Direktur Pemasaran, Perencanaan dan Pengembangan PTPN XII mengatakan, dengan ada holding, BUMN perkebunan akan memiliki kinerja lebih baik dari sekarang. “Keuntungan ada holding adalah modal menjadi lebih kuat. Dengan modal kuat, skala usaha jadi lebih besar, aset besar, pasar luas, dan daya saing juga semakin bagus,” kata Sugeng.
Sumber : Kontan, Hal. 2
Tanggal : 14 Juni