Perhutani dan Semen Indonesia Kembangkan Rumput Raja

JAWAPOS.COM (19/10/2017) | Perum Perhutani kerja sama dengan PT Semen Indonesia untuk pilot project Integrated Forest Farming dan Industry System (IFFIZ). Proyek ini, memadukan antara pengelolaan hutan, pertanian dan industri dalam rangka pengembangan budidaya rumput raja.

Head of Rembang Project PT Semen Indonesia Heru Indra Widjajanto didampingi biro pemeliharaan Semen Gresik Pabrik Rembang Syaiful Amin menyebutkan, teknis ada 20 ribu stek per hektare. Sehingga project-nya adanya 50 hektare kebutuhan sekitar 100 ribu stek.

”Tahap awal bibit mengambil di Malang. Kini yang sudah ditanam ada sebanyak 14,7 hektare,” ungkapnya saat lunching program IFFIZ kemarin (18/10).

Untuk menuju project 50 haktare yang sudah di tanam saat ini dapat dijadikan bibit pengembangan rumput raja. Bahkan, ke depan ampas dari beo etanol dapat digunakan sebagai bahan alternatif.

”Selain daun buat ternak, nanti batang diperas ada proses vermentasi, destilasi menjadi beo etanol. Ampasnya dapat dimanfaatkan substitusi batu bara,” terangnya.

Menurutnya, jika komersilkan sampai 50 ribu hektare, nantinya dapat 20 persen substitusi batu bara. Kalau dibandingkan dari sisi harga, tentunya energi terbarukan lebih murah dibandingkan batu bara yang diambil dari Kalimantan.

Direktur Utama Semen Gresik Gatot Kustyadji menyambut positif sinergi perum perhutani KPH Mantingan Divisi Regional Jateng dengan Semen Indonesia. Melalu program IFFIZ di tiga Desa Kajar, Pasucen dan Kadiwono dapat memberikan manfaat bagi masyarakat lokal.”Program ini harus didukung penuh. Ini tugas bersama merumuskan dalam membuat pabrik,” katanya.

Bupati Rembang, Abdul Hafidz mengapresiasi program IFFIZ, untuk saling bersinergi lahan difasilitasi Perhutani. Lalu yang menanam LMDH, selanjutnya dinas pertanian dan pangan support sebagai pendamping.

”Syarat sudah dipenuhi, tinggal satu pabrik etanol kalau ke depan terealisasi program bakal sukses. Makanya saya mendorong pihak semen serius memulai mendirikan pabriknya sebab sama-sama memiliki kepentingan,” katanya.

Administratur KPH Mantingan Joko Santosa menyampaikan rumput raja dipilih sebab sekali tanam dapat panen terus menerus. Lalu daunnya dapat digunakan pakan ternak dan batangnya sebagai bahan bakar ramah lingkungan yang terbarukan.

”Ke depan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan 25 persen dari bahan bakar pabrik semen yaitu sekitar 300 ton per hari,” katanya.

Sumber : jawapos.com

Tanggal : 19 Oktober 2017