Perhutani Garap Proyek Ritel Bareng Indomaret

PERUM Perhutani menggandeng Indomarco untuk mengoptimalkan hasil dari aset yang dimilikinya melalui kerjasama di bidang ritel. Dalam tahap awal, kerja sama keduanya akan dilakukan di 38 lokasi milik Perhutani dari 100 yang direncanakan.

“Perhutani membentuk divisi pengelolaan aset yang mencapai 2,4 ribu hektar lahan di sejumlah provinsi,” kata Direktur Utama Perhutani Bambarig Sukmananto di Jakarta, kemarin.

Dalam kerjasama itu, Indomarco memanfaatkan potensi dan fasilitas milik Perhutani berupa tanah, bangunan, tanah dan bangunan di wilayah Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur yang bernilai ekonomi tinggi. Fasilitas itu nantinya bisa didapatkan Indomarco dalam bentuk sewa menyewa, waralaba atau revenue sharing.
“Kerjasama ini tidak terlepas dari dorongan kuat Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), bahwa BUMN yang memiliki aset diwajibkan untuk dimanfaatkan dan diberdayakan secara optimal,” jelas Bambang.
Nota kesepahaman kerja sama (Memorandum of Understanding/MoU) ditanda tangani kedua pihak, Direktur Utama Perhutani Bambang Sukmananto dan Direktur Operasional PT Indomarco Prisma-tama Stephanus Krisgianto. Indomarco Prismatama selama ini dikenal bergerak di bidang usaha retail dengan menggunakan merk Indomaret.
Bambang mengatakan, Perhutani kini melibatkan stakeholders dan inklusif karena jika mempertahankan sikap konservatif gaya lama dan hanya mengandalkan orang dalam saja, maka akan tertinggal dalam pengembangan bisnisnya. Kerja sama itu juga merupakan trigger untuk mempercepat perubahan transformasi bisnis perusahaan.
“Jangka panjangnya nanti, konsumen Indomaret diharapkan dapat berperan serta dalam pembangunan hutan melalui program menyisihkan sedikit dana pada outlet-outlet penjualan yang ada di wilayah Perhutani,” ucapnya.
Direktur Pemasaran PT Indomarco Prismatama, Wiwiek Yusuf menyambut baik upaya Perhutani memanfaatkan aset perusahaannya untuk usaha ritel minimarket.
“Aset Perhutani yang sedemikian besar dahulu ada di tengah hutan, sekarang berada di tengah kota, sehingga Perhutani adalah penyedia lokasi strategis,” ujar Wiwiek.
Selain itu, Perhutani juga berharap adanya holding kehutanan bisa memberi kepercayaan lebih kepada perusahaan untuk mengelola lahan lebih luas. Saat ini, total lahan kelolaan Inhutani hanya 1,5 juta meter persegi, sementara Perhutani 2,4 juta meter persegi. asi/dit

Sumber  :  Rakyat Merdeka, Hal. 15

Tanggal  : 20 Agustus 2014

Share:
[addtoany]