Perhutani Jatim Targetkan Rp 100 M dari Usaha Wisata

Perum Perhutani Jawa Timur akan memacu potensi bisnis wisata dan menargetkan pendapatan dari usaha tersebut Rp 100 miliar. Langkah itu dilakukan sebagai bagian dari upaya mendiversifikasi pendapatan di luar bisnis produksi kayu.
“Dalam lima tahun ke depan, kami menargetkan pendapatan dari bisnis wisata ini mencapai Rp 100 miliar,” ujar Manajer Pengelolaan Ekowisata dan Jasa Lingkungan Perum Perhutani Jatim Mur-gunadi di Surabaya, Senin (17/1).
Dia menjelaskan, pada 2010 pendapatan bisnis wisata Perhutani Jatim Rp 8,25 miliar, atau tumbuh 100% dibanding 2009 sebesar Rp 4,22 miliar. Total pengunjung pada 2010 mencapai lebih dari 1 juta orang.
Target Rp 100 miliar itu tak berlebihan, karena potensi bisniswisata alam Jawa Timur sangat besar dan belum ditangani secara maksimal,” kata Murgunadi.
Dia menjelaskan, di Jatim Perhutani kini memiliki 27 objek wisata yang terdiri atas 20 objek wana wisata dan tujuh objek pondok wisata. “Salah satu upaya kami mencapai target itu adalah semakin inovatif dalam menghadirkan paket-paket wisata baru, mulai dari wisata alam, pendidikan, hingga layanan rapat atau event-event reuni perguruan tinggi,” paparnya.
Murgunadi mengakui, bisnis pengelolaan objek wisata alam memiliki prospek yang cukup bagus bagi Perhutani. Karena itu, pihaknya akan terus mengoptimalkan pengelolaan objek wisata.
Pembenahan infrastruktur dan penambahan wahana dan fasilitas wisata terus dilakukan. “Memang,saat ini pendapatan dari obyek wisata masih sangat minim jika dibandingkan total pendapatan Perhutani. Kalau sekarang ini baru 1% terhadap total pendapatan Perhutani secara nasional. Ke depan Perhutani tidak hanya mengandalkan produksi kayu, tapi juga memaksimalkan potensi wisata,” ujarnya.
Dia menambahkan, pengelolaan wisata oleh Perhutani juga menghasilkan dampak pengganda (multiplier effect) yang bisa memacu timbulnya potensi ekonomi sekunder di luar pariwisata, seperti penjual makanan-minuman, jasa perhotelan, dan kerajinan.
“Ada juga wahana wisata yang dikelola oleh lingkungan masyarakat sekitar. Kami mendorong masyarakat sekitar untuk membentuk koperasi,” kata Murgunadi.
Nama Media : INVESTOR DAILY
Tanggal : Selasa, 18 Januari 2011/h. 8
Penulis : Ros

Share:
[addtoany]