IMQ.21.COM, JAKARTA (26/10/2016) | Perum Perhutani menggandeng Universitas Gajah Mada dan Institut Pertanian Bogor untuk meneliti serta mengkaji bisnis model pengelolaan sumberdaya hutan pada kawasan interaksi masyarakat.
Penelitian bersama (joint research) dua perguruan tinggi tersebut bertujuan untuk mengetahui interaksi yang terjadi antara masyarakat dengan kawasan hutan, mengetahui faktor-faktor yang paling berperan dalam mendorong keberhasilan pengelolaan hutan dengan interaksi masyarakat tinggi sekaligus merumuskan strategi bisnis model yang tepat pada kawasan hutan.
Direktur Utama Perhutani Denaldy M. Mauna mengharapkan, hasil joint research kedua lembaga pendidikan dapat memberikan masukan tentang model pengelolaan sumberdaya hutan, khususnya pola pemanfaatan hutan dengan pangan yang tepat di masa depan.
“Saya yakin pakar-pakar kehutanan yang hebat tersebut apabila disatukan akan menghasilkan karya luar biasa berupa kajian bisnis model pengelolaan hutan untuk Perum Perhutani ke depan. Apakah untuk lokasi-lokasi dengan interaksi masyarakat yang tinggi saat ini model pelestarian kawasan hutan perlu ada improvement lagi,” kata Denaldy di sela MoU di kantor pusat Perhutani, Rabu (26/10).
Saat ini, Perhutani mengelola 2,4 juta hektar kawasan hutan di Jawa Madura yang padat penduduk. Sistem tebang dan tanam dalam pengelolaan hutan menerapkan komposisi 1:9.
Artinya, dari setiap hektar yang ditebang, Perhutani menanam kembali sembilan kalinya untuk menjaga kelestarian sumberdaya hutan.
“Tidak kurang dari 5.300 desa berada di sekitar kawasan hutan dan Perhutani kerapkali memiliki persoalan terkait pengelolaan hutan pada lokasi-lokasi yang interaksi masyarakatnya tinggi,” urainya.
Perhutani telah bermitra dengan lebih kurang 5.289 Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dalam program PHBM dan memberikan kontribusi hasil bagi lebih kurang Rp36,7 miliar selama lima tahun terakhir ditambah dengan kontribusi tanaman pangan berupa jagung, padi, dan lainnya.
Selain itu, Perhutani turut mengajak Universitas Prasetiya Mulya mengembangkan objek wisata ekowisata dalam rangka pemanfaatan potensi alam dan sumberdaya lahan hutan Perum Perhutani.
Tanggal : 26 Oktober 2016
Sumber : imq21.com