Perhutani Kejar Pendapatan Nonkayu

JAKARTA – Perusahaan Umum (perum) Perhutani menargetkan pendapatan dari hasil hutan nonkayu dan industri kehutanan lain. Aksi korporasi tersebut dilakukan setelah restrukturisasi perusahaan yang membuat Perhutani menjadi perusahaan induk (holding) sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di industri kehutanan.
Direktur Utama Perhutani Mustoha Iskandar mengungkapkan, Perhutani mengubah struktur perusahaan dengan memisahkan usaha hulu dan hilir. Usaha hilir dinilainya harus menjadi pendorong pendapatan perusahaan dengan mengedepankan nilai kreasi.
“Industri kehutanan harus bervariasi. Karena Perhutani masuk zona bisnis maka harus kompetitif, terutama usaha di hilir sehingga Perhutani mampu bersaing dan memimpin,” ungkapnya seusai acara lepas sambut jabatan dirut Perum Perhutani, di Jakarta, Selasa (21/10).
Perusahaan pelat merah tersebut dinilai tidak bisa lagi bergantung pada produk berbasis kayu. Hingga akhir 2014, Perhutani menargetkan pendapatan bisa mencapai Rp 4,6 triliun dengan komposisi 52 persen nonkayu dah 48 persen kayu. Komposisi pendapatan usaha nonkayu akan diperbesar hingga 55 persen pada 2016.
Untuk mencapai target itu, perseroan telah berinvestasi ke sejumlah perusahaan. Investasi itu antara lain Pabrik Derivat Gondorukem dan Terpentin (PDGT) di Pemalang, Jawa Tengah. Nilai investasinya hingga Rp 200 miliar untuk industri nonkayu.
Selain itu, Perhutani berencana membangun industri kayu lapis (plywood) di Banyumas dan Kuningan. Rencana tersebut akan diwujudkan Perhutani melalui Holding lima anak perusahaannya, yaitu PT Inhutani I hingga PT Inhutani V. Anak perusahaan tersebut diharapkan bisa menyumbang pendapatan.
Kebijakan pembentukan holding Perhutani, kata Mustoha sudah ditindaklanjuti dengan memenuhi keharusan untuk menilai harga saham wajar PT Inhutani. “PT Inhutani sudah memanggil pihak kantor jasa penilai publik (KJPP) untuk menilai par value per lembar dari 1 juta saham. Itu nantinya jadi data penyertaan modal negara kepada PT Inhutani,” tutur Mustoha.
Mantan dirut Perhutani Bambang Sukmananto menambahkan, program sertifikasi yang diberlakukan selama masa kepemimpinannya akan mendukung rencana Perhutani. Selain itu, Perhutani telah memiliki divisi khusus untuk mengoptimalkan aset pada lahan tidur.
Sumber  : Republika
Tanggal  : 22 Oktober 2014

Share:
[addtoany]