Perhutani Unit III Jabar Banten mengembangkan Taman Hutan Edukasi Hambalang sebagai model pengelolaan hutan bernuansa “Eco Edu Tourism Forest” untuk mendukung kepentingan ilmu pengetahuan.
“Tujuan dari Taman Hutan Hambalang itu adalah terbangunnya model pengelolaan sumber daya hutan untuk kepentingan ilmu pengetahuan,” kata Pimpro Taman Hutan Hambalang Agus Yulianto di Bandung, Selasa.
Lokasi taman hutan itu, menurut Agus sebagai bekas situ untuk sumber plasma nutfah juga menjadi wisata alam yang unik dan khas.
Sebagai model taman hutan, akan dikelola dengan orientasi pada “forest resources management”, meningkatkan produktivitas, multi dan nilai sumber daya hutan.
Pengembangannya tetap melalui pembangunan sumber daya hutan berbasis kemitraan serta meningkatkan nilai tambah usaha wisata Perum Perhutani, sebagai Wahana kelestarian ekologi, pendidikan, rekreasi dan pemberdayaan masyarakat.
“Lokasi itu akan di dilengkapi dengan fasilitas penginapan, ‘jogging trek’, perkemahan serta sarana wisata alam lainnya, diharapkan akhir 2013 sudah bisa beroperasi,” kata Agus.
Taman Hutan Hambalang memiliki luas baku 677.8 hektar yang masuk wilayah Resort Pemangkuan Hutan Babakan Madang di kawasan bagian hutan Mega Mendung yang saat ini tanggung jawab pengelolaannya diserahkan kepada Sentul Eco Edu Tourism Forest.
Lokasi yang berada di kawasan Kecamatan Babakan Madang itu merupakan kawasan hutan produktif terbatas (HPT) juga termasuk DAS Ciliwung.
“Perubahan paradigma pengelolaan hutan dari ‘timber growing based’ manajemen menjadi ‘forest resources based management’ diharapkan mampu menjawab permasalahan selama ini,” kata Agus.
Sedangkan hutan tegakan yang ada di kawasan itu berupa tegakan pinus, maesopsis dan acacia mangium serta mahoni dan sejumlah tanaman hutan yang tumbuh secara sporadis.
ciputranews.com, 21 Mei 2013