Perum Perhutani dan Korea Selatan (Korsel) mematangkan kerja sama penguatan perlindungan terhadap kawasan hutan. National Forestry Cooperative Federation of Korea (NFCF)-Koperasi Kehutanan Korea Selatan bekerja sama menanam jenis fast growing species (FGS) di areal Perhutani di Indonesia.
Perjanjian kerja sama ditandatangani Direktur Utama Perum Perhutani Bambang Sukmananto dan Vice Chairman & CEO NFCF Dong Myun Sur di kantor NFCF, Seoul, Korsel, Rabu (29/2). Menurut Bambang, kerja sama itu merupakan tindak lanjut pertemuan G to G Indonesia-Korea Forest Forum pada Juni 2007 di Korsel. Acara itu dihadiri Menteri Kehutanan kedua negara.
Saat itu, Perhutani menandatangani MoU for Establishment and Management of Forest Plantation in Forest Areas in Java dengan NFCF. MoU kemudian ditindaklanjuti, implementasinya, Perhutani siapkan 10 ribu hektare (ha) lahan hutan di Jawa Barat (Jabar) dan sejak 2009 penanaman sudah hampir 6.000 ha. Jenis pohon yang ditanam, antara lain, Mindi, Sengon, Jabon, Gmelina, sisanya akan selesai tahun ini.
Proyek investasi NFCF ini dimulai di Teluk Jambe Jabar. Selain kontribusi biaya, NFCF juga melatih masyarakat di lokasi kerja sama melalui Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). Lebih kurang 30 orang dilatih sistem koperasi di Korsel. Menurut Dong Myun Sur, kerja sama ini upaya NFCF berkontribusi meningkatkan perekonomian daerah sekaligus menyukseskan penghijauan dunia melalui hutan Indonesia.
Bambang menambahkan, ke depan, dimungkinkan adanya transaksi perdagangan karbon untuk areal tersebut dan perluasan areal kerja sama. Dong menyetujui gagasan itu. Maka itu, NFCF, kata Dong, menandatangani kerja sama lanjutan pasca operasional dengan Perhutani.
Selama ini, pengelolaan hutan Perhutani menggunakan skema benefit sharing bersama masyarakat. NFCF menilai, program itu progresif. Bambang menekankan, kerja sama dengan NFCF ini cukup nyata, konkret di lapangan, hasilnya bisa dinikmati kedua pihak dan masyarakat. Masyarakat desa yang terlibat kegiatan kerja sama ini dapat belajar sistem koperasi kehutanan di Korsel. Sekaligus akan memahami betapa sumber daya hutan sangat dihargai keberadaannya sebagai jasa pelayanan ekologis bagi kehidupan manusia.
Diharapkan, training rutin bagi masyarakat desa tersebut akan meningkatkan kesadaran dan peran mereka dalam penyelamatan hutan tropis bersama-sama Perhutani. ^ ed: zaky al hamzah
REPUBLIKA :: 02 Maret 2012, Hal. 14