BERITAJATIM.COM (09/07/2018) | Meningkatkan pendapatan dari sektor pariwisata, Perum Perhutani KPH Malang melakukan pembenahan seluruh coban atau air terjun maupun pantai yang mencakup wilayah Malang Raya.
Pembenahan dilakukan untuk mendongkrak pendapatan perusahaan negara dibawah pengelolaan Meneg BUMN Ini.
Sugeng Siswantoro, junior Manager Bisnis Perum Perhutani KPH Malang, menjelaskan, saat ini pihaknya mengelola 20 titik coban dan 26 pantai. Namun dari jumlah tersebut, beberapa diantaranya belum dilengkapi wahana wisata.
“Untuk mendongkrak pendapatan disejumlah coban maupun pantai, kami coba optimalkan wahana wisata. Hal yang tak kalah penting juga insfratruktur dan juga akses masuk kawasan. Khusus untuk wilayah Malang Selatan kami harus menunggu hingga pembangunan Jalan Lintas Selatan (JLS) selesai,” terang Sugeng, Senin (9/7/2018).
Salah satunya, Goa Djepang di Coban Talun. Di mana Goa ini sudah ada dan diketahui oleh penduduk sekitar sejak puluhan tahun lalu.
Diperkirakan menjadi tempat persembunyian pada zaman perang. Namun itu hanya dibiarkan saja oleh warga, tidak ada yang berani mengelola ataupun merawat goa ini.
“Melihat potensi wisata, maka masyarakat desa wisata itu mengelola dan menjadikannya wahana wisata. Didalam Goa itu memiliki luas sekitar 10 meter persegi dan tinggi 2 meter. Bahkan langit-langitnya jika disentuh masih sangat dingin, hawa di dalam goa juga dingin. Tanahnya pun masih bisa mengeluarkan sumber mata air,” bebernya.
Masih kata Sugeng, Coban Talun ini ada beberapa wahana wisata, seperti Pagupon, Apache, Terjun, Ayunan, hingga Berkuda. Ada juga Coban Jahe di wilayah Kecamatan Tumpang. Derasnya debit air yang meluncur dari ketinggian tidak kurang dari 45 meter menyentilkan percikan air yang mengenai berbagai benda yang terdapat dibawahnya.
“Untuk coban Tundo di wilayah Kecamatan Sumbermanjing Wetan, sementara waktu kami tutup. Karena disitu sering terjadi kecelakaan,” pungkas Sugeng.
Sumber : beritajatim.com
Tanggal : 9 Juli 2018