JAKARTA, PERHUTANI (21/06/2016)| “Perum Perhutani sampai dengan akhir Mei 2016 mencatat telah memanen jagung dari lahan hutan di Jawa Madura seluas 155.550 ha dengan produksi jagung pipil sebesar 647.602 ton atau 53% dari target produksi 1.227.453 ton tahun 2016 ini. Sedangkan padi yang telah dipanen seluas 35.481 ha dengan produksi gabah kering panen sebesar 83.628 ton atau 62% dari target sebesar 133.227 ton, ” demikian disampaikan Direktur Utama Perum Perhutani Mustoha Iskandar disela persiapan rapat Direksi Senin (20/06).
Pada tahun 2015, lahan dalam kawasan hutan Perum Perhutani yang telah dioptimalkan untuk tanaman pangan seluas 160.668 ha dengan rincian padi seluas 43.020 ha dan jagung seluas 117.648 ha, lahan tersebut mampu menghasilkan produksi sebesar 108.594 ton Gabah Kering Giling (GKG) dan 396.120 ton jagung pipil.
Perum Perhutani sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.72 Tahun 2010 mengelola hutan di Pulau Jawa Madura seluas kurang lebih 2,4 juta hektar dan wilayah hutan ini memiliki potensi untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional.
Sesuai Surat Sekretaris Kabinet Nomor B-187/Seskab/3/2015 tanggal 31 Maret 2015 perihal Arahan Presiden Mengenai Optimalisasi Lahan Perhutani, Perum Perhutani diharapkan dapat lebih mengoptimalkan lahan kawasan hutan untuk meningkatkan produksi pangan nasional.
Program kerja yang telah dilakukan Perum Perhutani adalah mengoptimalkan lahan kawasan hutan untuk produksi pangan sesuai kaidah kehutanan dan melakukan intensifikasi pada budidaya tanaman pangan (on farm) serta penanganan pasca panen (off farm). Selain itu untuk mendukung kebijakan kedaulatan pangan tersebut, Perum Perhutani kerjasama dengan berbagai stakeholder antara lain Kementerian Pertanian, Kementerian Transmigrasi Pembangunan Desa dan Daerah Tertinggal, Perum Bulog, BUMN lainnya dan pihak Swasta.
Mustoha Iskandar berharap program tersebut dapat memberikan manfaat bagi petani, selain pencapaian target produksi.
“Selain untuk mencapai target produksi yang diharapkan pemerintah, diharapkan juga bisa meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani,” jelasnya. (Kom-PHT/Kanpus/PR)
Copyright©2016