Perhutani Perkuat Penelitian Kehutanan dengan Badan Litbang dan Inovasi

Dok.Kom-PHT/kampus @2015

Dok.Kom-PHT/kampus @2015

JAKARTA, PERHUTANI (21/10) | Direktur Utama Perum Perhutani, Mustoha Iskandar dan Kepala Badan Litbang dan Inovasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Henry Bastaman menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) tentang Penelitian, Penerapan dan Pemanfaatan Hasil-Hasil Penelitian yang dilaksanakan dalam acara Konferensi Internasional Peneliti Kehutanan III 2015 atau The 3rd International Conference of Indonesia Forestry Researches (INAFOR) 2015 di IPB International Convention Center, Bogor, Rabu.

Dirjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ida Bagus Putera Pathama menyatakan bahwa mempunyai tema “Riset kehutanan untuk pengelolaan hutan lestari dalam mendukung kecukupan pangan, energi dan air”, tema tersebut dipilih dengan pertimbangan bahwa hutan memiliki banyak fungsi. Diantaranya adalah menopang ketahanan pangan, sebagai sumber bahan baku energi terbarukan, penyedia biomassa, penyeimbang ekosistem, penyedia sumber air, penghasil oksigen, dan sebagai tempat hidup flora dan fauna.

Badan Litbang dan Inovasi (BLI) berkewajiban untuk mengkomunikasikan hasil capaian terkini secara luas kepada pengguna baik praktisi, akademisi, maupun masyarakat pada umumnya di Indonesia. Sebagai tanggung jawab bahwa hutan milik dunia, hasil-hasil yang dicapai juga perlu dikomunikasi kepada dunia internasional. Hal ini tersebut diwujudkan dalam melalui penyelenggaraan

Konferensi Internasional INAFOR ini dimaksudkan sebagai media pertemuan ilmiah bagi para ilmuwan di bidang kehutanan baik dari sektor pemerintah maupun swasta di Indonesia serta dunia Internasional. Konferensi diikuti oleh 600 peserta dari 12 negara yang diundang khususnya peneliti di bidang kehutanan, mahasiswa, dosen, BUMN, NGO, Instansi Pemerintah dan Instansi lainnya yang terkait dengan Kehutanan.
Mustoha Iskandar menyatakan bahwa Perum Perhutani perlu meningkatkan kerjasama penelitian kehutanan dengan Badan Litbang dan Inovasi Kehutanan mengingat Perhutani mengelola kawasan hutan hampir 2,4 juta Ha di Jawa. “Hutan kita luas, keanekaragaman hayati hutan Jawa juga masih kita pertahankan, aspek-aspek produksi, ekonomi dan sosial hutan Jawa kedepan perlu diperkuat researchnya agar kualitas hutan Jawa bisa terus membaik, bukan saja untuk saat ini tapi untuk generasi mendatang” demikian Mustoha disela acara INAFOR di Bogor. (Kom-PHT/Kanpus)