Bisnis Indonesia – Perum Perhutani menyiapkan lahan sekitar 267.000 hektare dalam kerja sama pengadaan padi dan jagung dengan perum Bulog.
Direktur Pengusahaan Sumber Daya Hutan Perhutani Heru Siswanto mengatakan pihaknya menyiapkan 100.000 ha lahan untuk tanaman padi. Untuk jagung, katanya, dialokasikan 167.000 ha.
Pada lahan tersebut Perhutani menargetkan produksi padi 500.000 ton dan jagung mencapai 1 juta ton. “Nanti semua masuk ke Bulog, terutama padi,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (21/4).
Menurutnya, penyerapan padi dan jagung oleh Bulog akan dimulai pada musim tanam tahun ini yang diperkirakan berlangsung sejak Mei 2015 untuk padi.
Kerja sama dengan Bulog dilakukan untuk menjaga stabilitas harga komoditas padi dan jagung yang ditanam oleh petani di lahan yang dikelola oleh Perum Perhutani.
Selama ini, lanjutnya, petani diberikan keleluasaan untuk menanam palawija di sela-sela tanaman pokok milik Perhutani, namun seringkali terkendala dalam penanganan pascapanen. Para petani umumnya menjual hasil panen kepada pengijon atau tengkulak yang cenderung menetapkan harga rendah.
“Selama ini jualnya belum terkoordinasi dengan bagus. Agar terhindar dari pengijon, Perhutani bikin MoU dengan Bulog untuk penanganan pascapanen.”
Direktur Utama Perum Perhutani Mus-toha Iskandar menambahkan kerja sama dengan Bulog dilakukan untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan yang dimiliki oleh Perhutani.
Pemanfaatan lahan untuk pertanian padi dan jagung merupakan bagian dari upaya Perhutani untuk meningkatkan kapasitas produksi di lahan aset yang membentang dari Madura hingga Banten. Perum Perhutani memiliki dua area lahan yaitu hutan negara dan aset lahan milik perusahaan, masing-masing seluas dua juta hektare. “Ini untuk mendukung program ketahanan pangan.”
(Farodlilah Muqoddam)
Sumber : Bisnis Indonesia, Hal. 28
Tanggal : 22 April 2015