Perhutani Sosialisasikan Lomba Menulis Sastra Hijau Untuk Generasi Muda

0-aBojonegoro, Perum Perhutani, Sabtu, 30/11 | Perhutani Bojonegoro mengenalkan “Perhutani Green Pen Award” yaitu gerakan budaya menulis cerita pendek genre sastra hijau bagi generasi muda Indonesia dihadiri oleh Kepala Biro Humas, Protokoler dan Kesekretariatan Kantor Pusat Perhutani Susetiyaningsih berlangsung di Aula Kantor Perhutani Bojonegoro, dan dalam upaya mensukseskan Hari Menanam Nasional.

Kegiatan dibuka oleh Kepala Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Perum Perhutani Bojonegoro, Anggar Widyatmoko. Sosialisasi “Perhutani Green Pen Award” ini diikuti oleh Siswa dan Guru  SMP, SMA serta Mahasiswa  Kabupaten Bojonegoro dan Tuban (secara kewilayahan Perum Perhutani masuk jajaran Perhutani Wilayah I Bojonegoro yang terdiri dari Perhutani Bojonegoro, Perhutani Parengan, Perhutani Jatirogo dan Perhutani Padangan).

Anggar dalam sambutannya mengatakan bahwa Perhutani mendorong kesadaran masyarakat terutama generasi muda sejak dini melalui pendekatan budaya dan mengharapkan kegiatan berbasis budaya ini bermanfaat untuk menumbuhkan kreatifitas, mengasah kesadaran lebih awal akan pentingnya hutan juga lingkungan sekaligus membangun karakter di era digital yang serba instan.

“Perhutani mendorong kesadaran penyelamatan hutan dan lingkungan sejak usia dini, karena masa depan bumi dan alam ini ada di tangan generasi muda sesuai salah satu misi sosial Perhutani yakni pemberdayaan masyarakat dan pelestarian lingkungan untuk kesejahteraan anak bangsa” demikian Susetiyaningsih (Soesi Sastro) selaku salah satu penulis buku sekaligus Kepala Biro Humas, Protokoler dan Sekretariat Kantor Pusat Perhutani.

Acara ditandai dengan penyerahan simbolis buku “Menulis Sastra Hijau Bersama Perhutani” untuk generasi muda dan “Fun Writing for Kids- Mencerdaskan Anak Melalui Menulis“ untuk para pendidik anak-anak balita. Buku yang ditulis oleh Naning Pranoto, Soesi Sastro dan Sides Sudyarto DS tersebut, diharapkan menginspirasi anak-anak dan remaja untuk bisa menulis karyanya dengan bahasa sastra yang baik.

Hutan  adalah penghasil Oksigen. Hutan Perhutani di Jawa saja menyerap emisi karbon rata-rata 1,5 miliar ton CO2 equivalen setiap tahun. Akar-akar pohon yang kokoh merupakan penyimpan air yang baik. Tidak kurang 772 titik mata air dan 337 air terjun terdapat di dalam kawasan hutan Perhutani. Perhutani juga selalu menanam 200 juta pohon setiap tahunnya, terdiri dari jati, mahoni, sonokeling, kesambi, jabon, akasia, dan lainnya untuk kelestarian sumberdaya hutannya.  Jumlah ini belum termasuk kontribusi pada hutan rakyat dan kegiatan penghijauan lainnya. Hutan dengan interaksi sosialnya yang unik tersebut merupakan sumber inspirasi untuk sebuah karya tulisan sastra.

Kegiatan Sosialisasi “Perhutani Green Pen Award” sekaligus dibukanya Lomba Menulis Cerpen Hutan Lingkungan. Hadir 140 undangan perwakilan dari 38 sekolah di Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Tuban bersama guru pendamping bidang studi Bahasa Indonesia, acara ditutup dengan Workshop “Menulis Sastra Hijau Bersama Perhutani” yang diikuti semua peserta.

Kegiatan berbasis budaya ini baru pertama kali digelar oleh Perhutani bekerja sama dengan lembaga pendidikan sastra Rayakultura. Selain memberikan manfaat dan menginspirasi generasi muda untuk lebih mencintai hutan, bumi dan alam, lomba akan memasyarakatkan budaya menulis di kalangan anak-anak sejak dini, mengasah kecerdasan emosi, intelektual dan pengembangan karakter serta mengajak orangtua, guru dan pengajar membiasakan putra-putrinya menulis agar mampu menjalani proses belajar secara terpadu dan optimal. (Humas Bjn dan Humas Kanpus)

Share:
[addtoany]