jateng.antaranews.com – Perum Perhutani mereboisasi 40 hektare lahan hutan di Resor Pemangku Hutan (RPH) Jumprit, Bagian Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Temanggung, Jateng, namun yang ditanami kembali ini bukan hutan yang terbakar dua bulan lalu.
“Sekarang dilakukan persiapan tanam. Lubang tanam sudah kami siapkan,” kata Asisten perhutani BKPH Temanggung, Yudi Noviar di Temanggung, Jumat.
Ia menyebutkan jenis tanaman untuk reboisasi berupa tanaman rimba campur antara lain keningar, puspa, dan ekaliptus.
“Jenis tanaman tersebut berfungsi sebagai konservasi bukan untuk ditebang,” ucapnya.
Ia mengatakan lahan yang direboisasi tersebut bukan lahan yang terbakar pada 2015, reboisasi ini merupakan perencanaan dua tahun lalu.
Menurut dia lahan hutan di Temanggung yang direboisasi tahun ini lebih kecil luasannya dibanding tahun 2014 seluas 110 hektare.
Ia menuturkan pada kemarau panjang 2015, kawasan hutan yang terbakar di wilayah BKPH Temanggung mencapai 320 hektare.
“Luasan hutan yang terbakar tersebut berada di lereng Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro berada di RPH Kemloko, Kwadungan, dan Jumprit,” tuturnya.
Ia mengatakan kebakaran dampak kemarau panjang tersebut sudah dilaporkan ke Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Kedu Utara, sedangkan tindak lanjut rehabilitasi masih dalam perencanaan.
Sumber : jateng.antaranews.com
Tanggal : 11 Desember 2015