Perum Perhutani dan PT Inhutani segera membangun pabrik pengolahan sagu sekaligus perkebunan sagu di Papua. Langkah itu merupakan respons kedua BUMN untuk mendukung proyek pemerintah menyukseskan pembangunan di Papua. Demikian dikatakan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, di Jakarta, Selasa (24/1).
Dahlan melanjutkan, hal tersebut menjadi bagian dari pemerintah untuk melayani Papua dengan baik, sekaligus mengatasi ancaman krisis pangan di wilayah itu. Untuk merealisasikan program tersebut, kata dia, Perhutani dan Inhutani harus bekerja sama dan menyatukan diri secara operasional yang disesuaikan dengan keahlian bidang masing-masing.
Ia menilai sagu sangat potensial untuk dikembangkan di Papua sehingga BUMN tidak perlu lagi membuka lahan perkebunan sagu. “Tidak perlu lagi menanam namun cukup merawat saja, dan yang penting adalah membangun pabrik pengolahannya,” ujarnya.
Dahlan menjelaskan, ide pengembangan perkebunan sagu tersebut juga datang dari Kadin Papua yang pada pekan lalu bertemu dengan Wakil Presiden Boediono. Adapun investasi yang dibutuhkan pada tahap awal berkisar Rp 50 miliar. “Tidak besar karena hanya untuk penyediaan mesin pengolah sagu,” ujarnya.
Selain mengembangkan perkebunan sagu juga harus diikuti perbaikan infrastruktur berupa jalan dan sistem angkutan dari perkebunan ke pabrik pengolahan sagu. Menurut dia, sistem angkutan dari Indonesia Barat ke Papua sangat terbatas. “Ini yang membuat ongkos pengapalan menjadi mahal,” ujarnya. [E-8]
Suara Pembaruan :: 25 Januari 2012, Hal. 10