SURABAYA, PERHUTANI (14/3) | Perhutani mengelar Halaqoh Pembangunan Desa, Pelatihan dan Pendampingan Da’I Kehutanan di Kabupaten Tuban. Kegiatan tersebut akan digelar selama 4 hari dan akan berlangsung hingga selasa 17 Maret 2015. Sabtu.
Sebagai tindaklanjut kegiatan tersebut ditandatangani perjanjian kerjasama antara Kepala Divisi Regional Jawa Timur, Agus S. Prastawa dengan Ketua Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) Pusat Arief Rohman.
Direktur Utama Perum Perhutani, Mustoha Iskandar menyatakan bahwa halaqoh dapat dimaknai sebagai pertemuan orang-orang muslim dengan maksud tertentu yang bersifat positif.
“Awalnya kami ingin mengkader orang-orang Perhutani menjadi da’i-da’i kehutanan untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat sekitar hutan tapi rasanya tidak mungkin, lebih baik kami mengambil da’i yang sudah ada untuk kemudian diberikan pelatihan. Oleh karena itu kami bekerjasama dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk memberikan pelatihan,” katanya.
Selama pelatihan da’i-da’I kehutanan tersebut akan diberikan materi mengenai kehutanan, lingkungan juga dibekali wawasan tentang Perum Perhutani dan aturan-aturan tentang kehutanan lainnya. Diharapkan usai mengikuti kegiatan pelatihan tersebut dapat memberikan penyuluhan dan berinteraksi langsung dengan masyarakat sekitar hutan. Da’i-da’I tersebut juga bisa mendapatkan akses lahan namun statusnya bukan kepemilikan melainkan hanya pengelolaan saja.
Bupati Tuban, KH. Fathul Huda mengucapkan terima kasih kepada Perum Perhutani yang telah memberikan akses lahan terhadap warganya melalui program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) Pemkab Tuban dapat bersuasembada pangan bahkan rata-rata surplus dan menjadi salah satu lumbung pangan nasional yang dapat diandalkan. Capaian tersebut tentu saja sekaligus dapat mendongkrak perekonomian masyarakat.
Sebanyak 328 desa di kabupaten Tuban telah memberikan sumbangan pangan nasional diantaranya padi surplus 54%, daging surplus 79%, jagung surplus 99%, serta ubi jalar surplus 99%. Dari lahan garapan seluas kurang lebih 1.180 ribu hektar tersebut seluas 56 ribu hektar atau sekitar 30% merupakan lahan Perum Perhutani.
Ketua Umum PBNU, KH Said Agil Siraj mengatakan bahwa Orang NU jangan hanya pandai menikahkan orang, jangan hanya pandai istighosah saja, namun orang NU harus juga bisa bicara tentang kehutanan, tentang pemerintahan, jadi orang NU sekali-kali kalau ada acara jangan hanya jadi pembaca doa saja sekali-kali biar Pak Dandim yang baca doa katanya sambil berseloroh.
Kegiatan tersebut dihadiri Direktur Utama Perum Perhutani Mustoha Iskandar, Direktur Ketua Umum PBNU KH. Said Agil Siraj, Bupati Tuban, Dirjen Pembangunan Kaw. Pedesaan Yousef, Kepala Divisi Regional (Kadivre) Jawa Timur Agus S. Prastawa, Sejumlah Kepala Biro dan Administratur, segenap Forpimda serta seluruh Camat dan Kepala Desa se-Kab. Tuban. (Kom-PHT/Divre Jatim/Patuh).
Editor : Dadang K Rizal
Copyright ©2015