Perum Perhutani KPH Jember Fokus Kembangkan Wisata Edukasi

TIMESINDONESIA.CO.ID (25/02/2019) | Perum Perhutani KPH Jember akan menyerahkan sharing produksi hasil hutan kepada masyarakat melalui Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dan membangun wisata.

Rencana itu disampaikan ketika bertemu Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR di Pendapa Wahyawibawagraha, beberapa waktu lalu. Rombongan Perhutani Jember dipimpin langsung Kepala Perum Perhutani KPH Jember Rukman Supriatna S.Hut. MM.

Kepada bupati, Rukman menyampaikan rencana penyerahan sharing produksi kayu dan getah pinus kepada Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). Nilainya sebesar Rp 1,060 miliar. Penyerahan itu akan dibarengkan dengan peluncuran Wisata Kampung Durian – Kopi Rengganis.

Wisata Kampung Durian ini bisa dikembangkan karena ada potensi luar biasa. Sedikitnya ada 2.700 dalam kawasan hutan. Ditambah sekitar 7.000 lebih yang berada di kawasan penduduk. Juga ada potensi kopi.

Selain wisata Kampung Durian, air terjun Rengganis di Desa Pakis juga akan dikembagkan sebagai obyek wisata.

Pengembangan wisata ini akan dikkoordinasikan lebih lanjut dengan Dinas Pariwisata dan akan bekerjasama dengan LMDH setempat. Juga akan melibatkan Dinas Pertanian dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan terkait pengembangan durian dan kopi.

Puslikoka juga akan dilibatkan untuk kemasan kopi dan pengharum ruangan yang berasal dari kopi. Di wisata itu akan dibangun gazebo untuk wisatawan menikmati durian, spot selfie, dan gapura.

Rukman menyebut rencana itu adalah langkah awal untuk bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Jember. “Semoga rencana kegiatan ini dapat membawa kebaikan dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya.

Menurut Bupati Jember Faida, rencana itu merupakan hal positif dan sesuai Nawacita Presiden Joko Widodo, yaitu LMDH harus tumbuh bersama Perhutani. Faida juga sangat mendukung tersebut.

Dia pun memberikan masukan agar rencana itu lebih matang. “Jika potensinya empat jangan dijadikan satu. Destinasi wisatanya sendiri-sendiri,” katanya.

“Jadi kampung durian sendiri,kampung kopi, air terjun rengganis sendiri. Dan, karena disana kampung Pakis diangkat tentang pakisnya,” lanjut Faida.

Faida berharap Kampung Durian lebih disiapkan lebih baik. Konsep dan alurnya harus dimatangkan, agar masyarakat tahu perannya.

“Karena fokus utamanya pada masyarakat yang puas atau masyarakat yang kecewa,” tuturnya. “Diperlukan satu sinergi yang matang,” lanjutnya.

Perbaikan rencana itu juga terkait retribusi pemerintah. Bupati tidak ingin timbul masalah di kemudian hari akibat belum tertata dengan baik.

Perum Perhutani KPH Jember dengan tanaman-tanamannya, menurut Faida, bisa menjadi satu destinasi wisata edukasi. Sementara terkait sharing produksi hasil hutan, Faida menyatakan hal ini sudah sangat baik.

Sumber : timesindonesia.co.id
Tanggal : 25 Februari 2019