Perum Perhutani Pembelian Produk gumrosin Berasal 20 Negara

indopos.co.id – Perum Perhutani menggelar pertemuan dengan para pembeli produk gumrosin dan turpentinnya yang berasal dari 20 negara. Produk nonkayu itu diproduksi Perhutani untuk ekspor dan sebagian untuk pasar domestik. Pembelinya adalah perusahaan manufaktur atau industri langsung dan perusahaan penyalur atau trader yang akan menjual kembali kepada industri pengguna atau manufaktur dalam dan luar negeri.

Mustoha Iskandar, direktur utama Perum Perhutani, mengatakan, pada 2014, kebutuhan ekspor produk gumrosin Perhutani 52 ribu ton, pada 2015 mencapai 55 ribu ton, sedangkan kebutuhan dalam negeri 8 ribu ton. €œIndonesia merupakan penghasil gumrosin terbesar ke-3 setelah Republik Rakyat China (RRC) 70 persen dan Brazil 11 persen, katanya dalam pertemuan International Business Gathering Perhutani Gumrosin Turpentin yang digelar di Nusa Dua Bali, Kamis (3/3).

Tidak kurang dari 208 perusahaan dari 38 negara membeli produk gumrosin Perhutani saat ini dengan total ekspor Perhutani mencapai 51.950,2 ton atau senilai USD 110.846.788.

Dari jumlah tersebut, pada 2013-2015 tercatat 20 negara pembeli gumrosin Perhutani terbanyak mencapai 48 ribu ton per tahun, yakni India (18,47 persen), RRC (15,15 persen), Portugal (9,05 persen), Taiwan (9,05 persen), Belanda (7,15 persen), Turki (5,54 persen), Jepang (5,33 persen), Belgia (5,26 persen), Korea (4,14 persen), Pakistan (4,13 persen), Jerman (3,16 persen), Italia (1,81 persen), Polandia (1,78 persen), Yunani (1,27 persen), Perancis (1,19 persen), dan Filipina (1,19 persen).

Selain itu, Spanyol (1,02 persen), Australia (0,94 persen), Bangladesh (0,66 persen), dan Finlandia (0,59 persen). Para pembeli umumnya perusahaan produsen atau manufaktur penghasil produk derivat atau turunan gumrosin. Produk derivat atau turunan gumrosin memiliki fungsi sebagai perekat dalam beberapa industri seperti industri karet atau ban, industri bahan perekat, cat, tinta, minuman, dan permen karet. Mustoha menjelaskan, pertemuan ini merupakan kali pertama dalam sejarah setelah lebih dari 55 tahun berbisnis gumrosin turpentin.

Kita ingin memberikan pelayanan terbaik kepada mereka dengan memberi jaminan ketersediaan bahan baku dan kontrak jangka panjang. Kontrak ini akan memberikan kepastian bahan baku kepada perusahaan-perusahaan tersebut, paparnya. Permintaan gumrosin dunia saat ini terus meningkat didukung oleh perkembangan ilmu pengetahuan. Saat ini telah banyak ditemukan inovasi produk-produk turunan gumrosin dengan teknik pembuatan yang lebih sederhana, tetapi dapat memberikan hasil yang optimal sebagai hasil pengembangan teknik konvensional.

Namun demikian produk gumrosin getah pinus tetap merupakan produk yang lebih unggul karena sifatnya yang natural dan environment friendly, ujar dia. Gumrosin dan turpentin adalah produk hasil hutan nonkayu dari getah pohon pinus yang diolah melalui proses melting, scrubber dan pemasakan. Perhutani memiliki delapan pabrik pengolah getah pinus.

Sumber getah pinus berasal dari hutan pinus di Jawa. Produk hasil hutan nonkayu Perhutani selama ini memasok pendapatan perusahaan sebesar lebih kurang 50 persen per tahunnya. Perhutani sendiri saat ini tengah membangun industri hilir berupa pabrik derivat gumrosin dan turpentin Perhutani Pine Chemical Industry di Pemalang, Jawa Tengah. (lum)

Sumber : indopos.co.id
Tanggal : 5 Maret 2016

Share:
[addtoany]