PEMALANG, PERHUTANI (10/6) | Masih banyak potensi alam yang belum digali keberadaannya secara optimal. Diantaranya Gunung Gajah yang terletak di kawasan hutan Resort Pemangkuan Hutan Kenyere, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan Cipero, Kesatuan Pemangkuan Hutan Pemalang.
Dinamakan Gunung Gajah karena bentuknya mirip sosok seekor gajah. Ada yang khas dan khusus mengenai Gunung Gajah ini, selain pesonanya yang mengikat juga berdiri kokoh diantara Hutan Alam Sekunder (HAS) seluas 384,7 hektar yang dikelola oleh Perhutani Pemalang dan sejak tahun 2010 ditetapkan sebagai tanaman HAS yang berisi tanaman jenis Jati JPP, Rimba Campur, Sengon, Mindi, Gempol Wuru, Walikukun, Dondong dan banyak lagi keanekaragaman jenis hayati lainnya.
Selain itu disekitar Gunung Gajah masih banyak jenis fauna seperti monyet (kera) yang akan bergelantungan di pohon-pohon jika hari menjelang sore mereka akan turun ke tanah mencari sisa-sisa makanan dari pengunjung yang datang ke Gunung Gajah.
Fauna yang lain seperti merak, kijang, kancil, aneka burung dan ayam hutan masih banyak terlihat di sekitar Gunung Gajah. Konon di Gunung Gajah masih ada beberapa ekor harimau yang sampai sekarang masih belum dipastikan keberadaannya. Menurut penduduk sekitar Gunung Gajah keberadaan harimau diketahui karena sering diketemukan jejak/tapak kaki harimau.
Ketinggian Gunung Gajah sekitar 1 : 1000 meter DPL (3.609 kaki) Dinding yang dapat dipanjat sisi barat laut, barat, barat daya dan selatan. Dinding yang dapat dipanjat +150 meter (dinding sebelah selatan) jenis batuan Andesit. Gunung Gajah juga mempunyai nilai historis disamping banyak peninggalan-peninggalan yang bersejarah. Hingga kini Gunung Gajah sering dikunjungi untuk beberapa kegiatan, seperti panjat tebing, ajang rute motor cross, camping atau sekedar menikmati pemandangan alam sekitarnya.(Kom-Pht/Pml)
Editor : Bagus Tri Aditiya
Copyright ©2015