Peternak Sapi di KBU Sulit Cari Lahan Untuk Pakan Ternak

NGAMPRAH, (PRLM).- Peternak sapi di Kawasan Bandung Utara (KBU) masih banyak yang kesulitan mencari lahan untuk pakan ternak mereka. Hal itu memaksa para peternak bepergian jauh mencari rumput untuk mencari pakan ternak.

Sekretaris Kelompok Peternak Susu Bandung Utara (KPSBU), Ramdan Sobahi, mengatakan, sudah saatnya pemerintah memikirkan pengalokasian lahan pakan ternak di KBU. Terutama bila mempertimbangkan besarnya potensi hasil ternak berupa susu yang ada di KBU.

“Peternak sapi yang menjadi anggota kami sebagian besarnya tidak mampu bila mencari lahan untuk pakan ternaknya sendiri,” katanya saat dihubungi, Kamis (27/6/2013).

Dia menyebutkan, terdapat sekitar 4.000 keluarga peternak yang bernaung di bawah KPSBU.

Sebanyak 70 persen dari jumlah tersebut menggantungkan sebagian besar pendapatannya dari hasil beternak sapi perah, sedangkan sebanyak 60 persen dari jumlah tersebut tidak memiliki lahan pakan ternaknya.

“Lahan yang mereka miliki itu relatif kecil. Hanya cukup untuk rumah dan kandang saja,” tuturnya.

Dia menambahkan, sebagian dari peternak tersebut harus bepergian hingga ke daerah Subang untuk mencari rumput dan jerami.

Kondisi tersebut membuat kebutuhan peternak meningkat, terutama setelah adanya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi.

“Kebutuhan peternak, terutama ongkos transportasi akan meningkat, disamping kebutuhan lainnya. Itu cukup membebani,” katanya.

Selama ini, terdapat lahan untuk pakan ternak yang dialokasikan oleh Perum Perhutani di hutan lindung yang ada di KBU. Jumlahnya mencapai 400 hektare.

Untuk kawasan lembang sendiri, jumlahnya seluas 150 ha. Lahan tersebut berdiri di atas lahan tegakan pohon Pinus dan pohon Ekaliptus.

Adapun luas total hutan lindung yang ada di KBU berdasarkan pengelolaan Perum Perhutani sebanyak 4.000 ha.

Mengomentari penyediaan lahan yang ada di bawah Pengelolaan Perum Perhutani, Ramdan mengatakan, luasnya belum cukup untuk menampung peternak yang ada di KBU.

“Lahan itu memang berguna, akan tetapi hanya bagi peternak yang tinggal di sekitarnya,” ujarnya.

Asisten Perum Perhutani Bagian  Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Lembang-Jawa Barat-Banten, Eris Mulyana, menyebutkan, terdapat sekitar 590 penggarap yang memanfaatkan lahan untuk pakan ternak itu, dengan jumlah sapi sekitar 14.000 ekor.

Menurutnya, pengadaan lahan untuk pakan ternak itu telah diadakan sejak 2008 dengan melibatkan unsur Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), dan anggota KPSBU.

“Mereka yang bisa memanfaatkan lahan itu harus memenuhi sejumlah persyaratan tertentu, seperti keharusan pemeliharaan lahan agar tidak tandus, identitas pribadi, serta kartu hak garap,” katanya.

Dia mengatakan, perluasan lahan pakan di kawasan hutan lindung memungkinkan selama ada pihak yang mengusulkannya. Selain itu, usulan tersebut perlu dibarengi oleh komitmen pemeliharaan lahan dengan cara penyediaan bibit-bibit pohon. (A-204/A-89)***

Sumber : http://www.pikiran-rakyat.com/
Tanggal : 28 Juni 2013

Share:
[addtoany]