TEMPO.CO, Jakarta – PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) akan menyediakan pasokan listrik biomassa untuk pabrik sagu di Distrik Kais, Sorong Selatan, Papua Barat. “Listrik yang dipasok adalah sebesar 3 megawatt,” kata Direktur Utama PT PLN, Nur Pamudji, saat ditemui usai penandatanganan Nota Kesepahaman Kerja Sama Penyediaan Tenaga Listrik dengan Perum Perhutani di kantor PLN Pusat, Jumat, 6 September 2013.
Dalam kerja sama ini, Pamudji mengatakan, PLN akan mengerjakan pembangunan pembangkit listrik melalui anak perusahaannya, PT Prima Layanan Nasional Enjiniring. “Kesepakatan dicapai pada tiga bulan yang lalu,” kata Pamudji.
Nur Pamudji menjelaskan, PLN akan menggunakan teknologi pembangkit listrik biomassa dengan menggunakan bahan baku ampas sagu dari produksi pabrik. “Untuk pasokan bahan bakar aman, karena langsung dipasok dari pabrik,” kata dia.
Ia menyatakan, investasi untuk pengembangan pembangkit listrik biomassa tidak murah. “Investasinya tujuh kali lipat dari pembangkit diesel,” kata Pamudji. Pengembalian investasi tersebut, menurut Pamudji, akan dibayar secara berangsur oleh Perum Perhutani sebesar 4 juta dolar AS. “Perum Perhutani juga membiayai operasi yang relatif kecil,” tuturnya.
Pembangunan pabrik dan pembangkit listrik itu dijanjikan PLN akan berjalan berkesinambungan. “Kira-kira pada kuartal tiga tahun depan bisa selesai dan mulai beroperasi,” kata Nur Pamudji.
Direktur Utama Perum Perhutani, Bambang Sukmananto, menyatakan, pembangunan pabrik sagu sempat terkendala dengan gagalnya pengelenggaraan lelang untuk pengadaan pasokan listrik. “Saya memberitahu Menteri BUMN dan direkomendasikan untuk minta PLN dan disambut positif,” kata Bambang.
Tempo Interaktif | 06 September 2013 | 11.44 WIB
Jurnalis : Ismi Damayanti