Presiden: Revitalisasi Tambak Dorong Produksi Udang

METROTVNEWS.COM (1/11/2017) | Presiden Joko Widodo berharap Indonesia bisa menjadi pengekspor udang nomor satu di dunia. Sebab, lahan tambak udang yang ada berpotensi menghasilkan udang lebih banyak dari pada saat ini.

Menurut dia, udang memiliki pangsa pasar yang luas. Apalagi, Indonesia memiliki banyak kawasan pantai yang bisa dijadikan sumber produksi udang. Sayangnya, produksi Indonesia baru bisa duduk di peringkat tiga sebagai pengekspor udang.

“Harus ada model bisnis baru. Jadi ini yang sedang kita lakukan, edukasi yang baik, menanam udangnya baik dengan cara modern, caranya lebih otomatis,” ujar Presiden saat meresmikan revitalisasi tambak udang yang menjadi bagian dari program perhutanan sosial di Muara Gembong, Desa Pantai Bakti, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu 1 November 2017.

Pemerintah, jelas Presiden, mendorong model bisnis baru dengan sistem kelompok petani atau petambak dengan pola korporasi dengan skala ekonomi yang lebih baik. Dengan cara tersebut, pertanian atau pertambakan bisa lebih bankable dan modern.

Menurut Jokowi, revitalisasi tambak udang sangat penting bagi keberlanjutan petani tambak udang dan peningkatan produktivitas. Selama ini banyak tambak dalam satuan hektare hanya menghasilkan sedikit udang.

Melalui revitalisasi tersebut, jumlah udang ketika dipanen bisa melimpah, dan kemudian bisa dijadikan potensi ekspor.

“Ada yang mendapatkan tiga kilogram dari satu hektar tambak. Kalau sistemnya sudah modern dan direvitalisasi, kalau sudah bisa (panen) hingga lima ton. Hasilnya kelihatan untuk petani,” ujar Jokowi.

Revitalisasi tambak juga meliputi perbaikan infrastruktur di sekitar kawasan produksi, sehingga hasilnya bisa dibawa ke tempat lain untuk dijual. Di sisi lain, pemerintah juga tengah menyiapkan off taker (pembeli) yang nantinya bisa menerima secara langsung produk yang dihasilkan.

Pada kesempatan itu, Pesiden menebar sekitar 200 ribu ekor benih udang vaname untuk satu petak pembesaran pada tambak 2B seluas 4.000 meter persegi. Sekaligus menandai beroperasinya unit kawasan budidaya udang vaname Program Perhutanan Sosial.

Pola pemanfaatan dan revitalisasi lahan milik Perum Perhutani tersebut akan diterapkan di lokasi-lokasi lainnya. Dengan begitu kesejahteraan masyarakat kecil bisa terbantukan.

“Model seperti ini akan kita terapkan di banyak lokasi, bukan hanya di Bekasi saja. Semua seperti ini, di Kalimantan, Sulawesi juga akan seperti ini,” ujarnya.

Dalam revitalisasi tahap pertama ini, pemerintah akan memperbaiki tambak milik masyarakat seluas 17 hektare. Untuk kawasan Muara Gembong, Perum Perhutani melepas pengelolaan dan revitalisasi lahan seluas 830 ha untuk pengembangan pertambakan ikan dan udang

Pemerintah menargetkan program ini akan memberikan dampak terhadap peningkatan produksi udang dan bandeng sebanyak 204 ton/tahun di Muara Gembong. Diharapkan nilai ekonominya mencapai Rp16,3 miliar per tahun, pendapatan masyarakat pengelola Rp35-50 juta per tahun dan serapan tenaga kerja lebih dari 425 orang.

“3-4 bulan saya cek lagi ke sini. Udangnya sudah pada nongol apa belum. Kalau enggak ada kegiatan di tanah-tanah yang kita berikan, awas,” pungkas Presiden.

Sumber : metrotvnews.com

Tanggal : 1 November 2017