Produksi Empon-empon Melimpah

SUARAMERDEKA.COM, WONOGIRI, (21/9/2016) | Produksi empon-empon di Kabupaten Wonogiri kini melimpah. Dalam satu hektare lahan, petani mampu menghasilkan berbagai jenis empon- empon sekitar 25 ton setiap musim panen.Empon-empon yang dihasilkan, antara lain kunir, jahe gajah, jahe emprit, temu lawak, daun sembung hingga daun saga manis.

Produsen empon-empon di kabupaten tersebut, antara lain di Kecamatan Kismantoro, Karangtengah, dan Tirtomoyo. Seperti yang dialami petani empon- empon di Kecamatan Karangtengah, produksi yang tinggi itu ikut meningkatkan penghasilan mereka. Camat Kismantoro, Joko Purwidyatmo mengatakan, setiap musim panen atau enam bulan sekali, petani mampu menghasilkan berbagai jenis empon-empon sekitar 25 ton per hektare. Mereka tidak kesulitan memasarkan karena telah bekerja sama dengan sejumlah pabrik jamu yang bersedia menampung produk empon-empon kecamatan tersebut.

Dicontohkan, luas areal tanaman empon-empon di Desa Pucung sekitar 100 hektare. ”Petani Desa Pucung telah menjalin kerja sama dengan perusahaan untuk menampung empon-empon,” katanya, baru-baru ini. Sebagian besar empon-empon ditanam di antara tegakan pohon wilayah hutan milik Perhutani. Menurutnya, pihak Perhutani memperbolehkan warga menanam empon-empon di antara tegakan pohon.

Harga Bervariasi

Adapun harga komoditi tersebut bervariasi sesuai jenis dan kualitasnya. Harga jahe kering beberapa pekan lalu telah menyentuh Rp 25.000-Rp 35.000 per kilogram. Harga kunir kering berkisar Rp 12.000-Rp 20.000 per kilogram. Adapun harga daun sembung sekitar Rp 15.000 per kilogram dan daun saga manis sekitar Rp 30.000 per kilogram. Selain empon-empon, cabai jamu juga diproduksi di beberapa kecamatan di kabupaten tersebut, antara lain di Kecamatan Paranggupito, Pracimantoro, dan Giritontro.

Heri Sutopo, Kepala Desa Gendayakan, Kecamatan Paranggupito, mengungkapkan, harga cabai jamu yang masih basah berkisar Rp 18.000 per kilogram. Adapun harga cabai jamu kering mencapai Rp 85.000 per kilogram. Cabai jamu juga dikirim ke beberapa pabrik jamu di Wonogiri, Solo, dan Semarang. (J11-85)

Tanggal : 21 September 2016
Sumber : Suaramerdeka.com