Produksi Jagung Tahun Ini Ditargetkan 24 Juta Ton Pipilan Kering

JAKARTA (Pos Sore) – Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Hasil Sembiring mengatakan, sasaran produksi jagung tahun ini mencapai 24 juta ton pipilan kering. Target produksi itu ditopang dengan luas panen sebesar 4,56 juta hektare (ha) dan peningkatan produktivitas 51,4 kilogram (kg)/ha.

Jika dibandingkan realisasi produksi jagung tahun 2015 sebesar 19,6 juta ton pipilan kering (ASEM BPS), itu berartinya pemerintah menargetkan kenaikan produksi sebesar 4,38 juta ton pipilan kering atau sebesar 22,38%.

Pencapaian sasaran produksi jagung sebesar itu pada 2015 ditunjang oleh pembukaan lahan baru sebesar 1 juta ha. Dengan sumber pendanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Perubahan (APN-P). Untuk itu, pemerintah menyediakan subsidi benih dan pupuk dengan kenaikan produksi menjadi 10-12 ton/ha dari semula 5-6 ton ha.

Hasil menambahkan pihaknya tetap berupaya mengejar produksi jagung sesuai target sebesar 24 juta ton. Hal itu ditopang dengan pembukaan lahan baru tahun ini seluas 1,5 juta ha. Perhutani sudah siap menyediakan lahan jagung seluas 340.000 hektare. Kemudian, Bupati Tanah Laut sudah minta bantuan benih jagung untuk luas areal sebesar 18.000 hektare, ungkapnya, di Jakarta, Rabu (2/3).

Sementara, untuk komoditas kedelai, target kenaikan produksi tahun 2016 ini mencapai 55,75 % atau sebesar 536.901 ton.Padahal merujuk ASEM 2016, produksi sebesar 963.009. Untuk luas panen ditaksir meningkat dari 613.885 ha menjadi 953.213 ha. Adapun, produktivitas diperkirakan meningkat sebesar 1,57 kg/ha dari 1,56.

Hasil mengakui untuk menggenjot kenaikan produksi kedelai hingga 1,5 juta ton terbilang berat. Ia berasalan untuk mengembangkannya juga dibutuhkan intervensi pembelian harga. Tanpa itu, harga kedelai lokal kalah bersaing dengan kedelai impor yang harganya jauh lebih murah.

Memang ada kabar baik, nampaknya cuaca tahun ini mendukung. Bahkan, diramalkan akan terjadi La Nina. Kalau ini benar terjadi, kegiatan budidaya baik jagung dan kedelai dapat dilakukan di lahan-lahan kering atau sub marginal. Ini akan kita dorong, tandasnya. (tety)

Sumber : www.possore.com
Tanggal : 11 Maret 2016

Share:
[addtoany]