Produksi Madu Akan Naik Signifikan

Bisnis Indonesia – JAKARTA – Asosiasi Perlebahan Indonesia menargetkan produksi madu lokal dapat meningkat 300% pada 2020 dengan cara pembukaan lahan tanaman khusus pakan lebah seluas 18.000 hektare.

Ketua Umum API Mustoha Iskandar mengatakan, kendala utama dalam industri madu nasional adalah ketersediaan pakan untuk lebah. Padahal, dengan sembilan dari sebelas spesies lebah madu dunia hidup di Indonesia, negeri ini seharusnya bisa mencukupi kebutuhan sendiri.

“Bayangkan saja konsumsi madu per kapita kita baru 15 gram-20 gram. Di negara lain mencapai 100 gram. Dari jumlah kebutuhan itu pun 50%-nya dari impor,” katanya di sela-sela rapat kerja API. Selasa (26/1).

Selama kurun 2016-2020, Mustoha menuturkan, API akan menggenjot produksi madu de-ngan membuka lahan khusus tanaman pakan lebah seperti akasia dan kaliandra.

Asosiasi akan menggunakan lahan milik Perum Perhutani yang berlokasi di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur seluas masing-masing 6.000 ha.

“Jadi ada tiga diister [gugus] khusus untuk tanaman pakan lebah. Tanaman-tanaman itu juga sekaligus kami siapkan untuk tanaman energi terbarukan,” kata Direktur Utama Perum Perhutani ini.

Berdasarkan data API, kebutuhan madu orang Indonesia mencapai 15.000 ton-150.000 ton per tahun. Dari jumlah tersebut, sebanyak 50% dari kebutuhan dipasok dari China.

Mustoha meyakini impor dapat dikikis dalam waktu 5 tahun karena tumbuhan pakan lebah yang ditanam bertipe tumbuh cepat (fast growing). “Target kami dalam 5 tahun produksi dalamnegeri bisa meningkat sampai tiga kali lipat (300%],” ujarnya.

Wakil Ketua Umum API James Hutagalung mengatakan, asosiasi akan langsung menggerakkan para peternak lebah di Uga provinsi untuk dapat mengakses lahan milik Perhutani. Di sisi lain, peternak akan diberikan penyuluhan mengenai akses modal dan pasar sehingga bisnis mereka bisa lebih berkembang. “Kami harapkan dengan cara ini, kebutuhan impor bisa dipangkas 20% tiap tahun.”

Saat ini, kata James, madu dikonsumsi sebagai makanan kesehatan harian dan digunakan dalam praktik pengobatan tradisional. Oleh sebab itu, dengan konsumsi per kapita yang rendah diharapkan dapat merangsang pertumbuhan usaha ternak madu lebih cepat.

Madu Indonesia dihasilkan dari lebah-lebah hutan maupun lebah budi daya. Pada sektor lebah hutan, API juga akan beru-paya menyosialisasikan langkah-langkah rehabilitasi dan restorasi lahan-lahan hutan yang menjadi habitat lebah.

Sementara pada usaha lebah budi daya, asosiasi itu akan melakukan perbaikan pakan lebah dan penyediaan suplemen-suplemen tambahan sehingga produktivitas bisa meningkat. Salah satu komponen vital usaha lebah budi daya adalah lebah ratu sebagai penghasil bibit unggul. “Kami juga akan mencoba mengendalikan hama penyakit.”

Direktur Jenderal Perhutanan Sosial Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Hadi Daryanto mengatakan, habitat lebah hutan memang terancam karena perambahan hutan dan kooversi lahan pertanian. Namun, pemerintah telah menyiapkan lahan hutan seluas 12,7 juta ha yang akan dibagikan kepada rakyat.

Sumber : Bisnis Indonesia, hal. 28
Tanggal : 27 Januari 2016

Share:
[addtoany]