PTPN – Perhutani Ikut Support

UPAYA pengembangan kawasan Megasari menjadi destinasi wisata baru ternyata mendapatkan respon positif dari para pemangku kawasan. Jika dua institusi ini sudah memberikan lampu hijau, maka harapan munculnya destinasi baru itu akan lebih mudah terealisasi. Saat bertemu dengan Sekretaris Pemkab Bondowoso pekan lalu, Damanhuri ADM KPH Perhutani Bondowoso, menyambut baik apa yang sudah digagas pemerintah daerah.
Khususnya dalam upaya pengembangan pariwisata. Termasuk upaya pengembangan Megasari sebagai destinasi baru tersebut. Sebagai institusi vertikal, pihaknya juga akan melakukan penjajakan. Di antaranya dengan berkonsultasi ke intitusi di atasnya. Karena menurutnya, pengembangan kawasan itu juga harus benar-benar sesuai dengan ketentuan yang ada.
Namun yang pasti, kata dia, pihaknya juga akan menindaklanjuti secara serius. Jika ingin dikembangkan sebagai pusat wana wisata dirgatara, sentuhan Perhutani sebagai pemangku kawasan Megasari juga sangat diperlukan. Mengingat, dari lokasi inilah, titik take off akan ditempatkan.
Mengacu pada lokasi paralayang di Gunung Banyak, Malang, pihak Perhutani sendiri memang sangat agresif dalam pengembangan. Ketika sudah menjadi destinasi wisata, Perhutani pun mendapatkan banyak keuntungan langsung. Di antaranya dari tiket masuk ke kawasan take off dari ribuan pengunjung yang datang.
Respon positif juga ditunjukkan oleh Agus Sumaryanto Manager PTPN XII wilayah perkebunan Kalisat-Jampit. Dia bahkan menyambut baik jika kawasannya akan dijadikan sebagai lokasi landing jika kelak Megasari benar- benar menjadi pusat olahraga dirgantara. “Saya menyambut baik rencana pemerintah dalam mengembangkan pariwisata,” ujar pria yang juga dikenal tertarik dengan pariwisata ini.
Ketertarikan Agus juga ditunjukkan dengan aktif bertanya tentang lokasi-lokasi yang pas untuk dijadikan landing di kawasan Kalisat. Namun senada dengan pihak perhutani, pihaknya juga berkonsultasi secara lebih rinci dengan intitusi di atasnya. “Saya akan berkonsultasi dengan biro hukum di Surabaya terlebih dahulu bagaimana detilnya. Karena jangan sampai kita salah dalam melangkah,” tambahnya. Sebelumnya, Ahmad Dhafir, ketua DPRD Bondowoso juga memastikan jika pihaknya akan mendukung penuh terhadap upaya-upaya pengembangan demi kebaikan Bondowoso ke depan.
Termasuk juga upaya pengembangan kawasan Megasari sebagai lokasi take off Paralayang. Bahkan, politis senior inilah yang awal kali mencetuskan ide Megasari tersebut. Secara tekhnis, kata dia, pemerintah daerah tentu harus memberikan sentuhan melalui program- program yang akan diteluarkan. Misalnya dengan perbaikan akses jalan ke puncak Megasari.
Apalagi, perbaikan akses itu tidak akan menelan biaya yang terlalu besar, karena aksesnya sendiri saat ini relatif sudah bagus. Hal senada juga diungkapkan oleh Sekda Hidayat. Dia menjelaskan, potensi itu harus segera ditangkap dan ditindaklanjuti. Kesepakatan-kesepatan bagaimana pengelolaan wisata baru itu juga harus dibuat. Sehingga nantinya keberadaan destinasi itu akan menguntungkan semua pihak yang terlibat di dalamnya. (esb/wah)
Sumber    : Radar Jember, hal. 3 & 4
Tanggal    : 02 Maret 2015

Share:
[addtoany]