RI-Korea Kembangkan Eco-Edu Forest

Pemerintah Indonesia menggandeng Pemerintah Korea Selatan untuk mengembangkan kerja sama pengelolaan kawasan hutan Hambalang di Bogor, Jawa Barat, menjadi Eco-Edu Forest dan model hutan untuk kemitraan hijau. Kerja sama tersebut akan melibatkan tiga pihak, yaitu Perum Perhutani, fakultas kehutanan dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia yang terhimpun dalam wadah Foretika, dan Association of College of Agriculture and Life Sciences Korea/Seoul National University.

Pengembangan kawasan hutan Hambalang, menurut Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, juga akan diarahkan sebagai laboratorium lapangan (field lab) untuk pengembangan International School for Tropical Forest dalam rangka mendukung program ASEAN Forest Cooperation (AFoCo) yang baru saja ditandatangani oleh negara anggota ASEAN di Bali, beberapa waktu lalu.

Model pengelolaan dan pemanfaatan kawasan hutan seperti ini, terang Menhut, merupakan terobosan baru dan jawaban atas kompleksitas permasalahan kehutanan yang saat ini dihadapi Indonesia. Oleh karena itu, diakui Menhut, pihaknya menyambut baik penekanan pengembangan model Eco-Edu Forest ini melalui pelatihan sumber daya manusia, terutama para mahasiswa dari kedua negara.

“Saya optimistis masa depan Hambalang akan sangat baik dan cerah karena aksesibilitas yang sangat-baik, dan didukung oleh perguruan tinggi yang mempunyai reputasi dan integritas yang tinggi di masing-masing negara,” papar Menhut dalam keterangan pers-nya kepada Republika, kemarin.

Menhut meminta agar hutan Hambalang dikelola dengan baik dan profesional dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, terutama masyarakat yang ada di sekitar kawasan Hambalang. Peletakan batu pertama pembangunan Hambalang Eco-Edu Forest akan dilakukan oleh Menhut Zulkifli pada hari ini (8/12).

Selain peletakan batu pertama, juga akan dilakukan penanaman pohon. Pohon yang ditanam akan dijadikan sebagai pohon asuh oleh para penanamnya sehingga keberhasilan pertumbuhannya lebih terjamin. Perkembangan pohon asuh dapat dimonitor setiap saat oleh yang bersangkutan melalui google map. Kegiatan pohon asuh ini akan dikoordinasi oleh Perum Perhutani.

Pada kesempatan ini juga dilakukan pemberian bantuan kepada masyarakat sekitar, yakni kelompok Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). Bantuan yang akan diberikan berupa seribu batang bibit sengon dari Kementerian Kehutanan dan bibit kopi dari Perum Perhutani kepada setiap LMDH.

Nama Media : REPUBLIKA
Tanggal          : Kamis, 8 Desember 2011 Hal 14
Penulis          : Nidia Zuraya
TONE             : POSITIVE

Share:
[addtoany]