REPUBLIKA.CO.ID (9/3/2018) | Sekitar 4.000 Petani Hutan dari Kabupaten Blitar, Malang dan Bojonegoro, Jawa Timur, bersiap-siap menanti kedatangan orang nomor satu di Indonesia, Presiden Joko Widodo (Jokowi). Direncanakan Presiden akan hadir dalam acara Panen Jagung di Areal Perhutanan Sosial di Desa Ngimbang, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, pada Jumat (9/3) pagi.
Sujiyem, Petani Hutan yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Ngimbang berharap kedatangan Presiden akan membawa berkah bagi para petani. Dengan adanya program Perhutanan Sosial, Sujiyem mengaku dapat mengembangkan tanaman tumpangsari jagung di sela-sela tegakan pohon Jati.
“Dalam setengah hektare, kami bisa mendapat enam hingga delapan juta rupiah sekali panen jagung, setahun bisa dua Kali panen”, katanya seperti dalam siaran pers Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Sujiyem mengaku baru menerima Surat Keputusan (SK) Perhutanan Sosial bulan November 2017 lalu. Dalam waktu lima bulan mereka sudah bisa panen jagung.
Potensi Perhutanan Sosial di Tuban sangat besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, di mana ada empat Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Perum Perhutani di Tuban yang areal kerjanya dapat dikelola bersama masyarakat dengan pola tumpang sari salah satunya dengan tanaman jagung.
Hasil pertanian jagung di Tuban adalah tertinggi di Jawa Timur, dengan menggunakan pola tumpang sari, tanam sisip dan panen kering. Dalam satu hektar dapat menghasilkan 4,5 ton jagung. Selain itu, tanaman kayu keras dapat tumbuh baik beriringan dengan tanaman semusim.
Seluruh Indonesia kawasan perhutanan sosial dialokasikan 12,7 juta hektare, dan sampai dengan tahun 2019 akan diserahkan seluas 4,38 juta hektare.
Sumber : republika.co.id
Tanggal : 9 Maret 2018