WARTAEKONOMI.CO.ID (2/11/2017) | Sebanyak 1.430 personel akan mengamankan kunjungan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo di Desa Brani Wetan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur yang dijadwalkan pada Kamis (2/11).
“Personel pengamanan yang dikerahkan sebanyak 1.430 orang yang terdiri dari 1.000 anggota TNI dan 430 anggota Polri,” kata Komandan Korem 083/Baladhika Jaya Kolonel Inf Bangun Nawoko di Probolinggo, Rabu.
Presiden Joko Widodo dijadwalkan berkunjung ke beberapa daerah di Jawa Timur dan salah satu daerah yang akan dikunjungi yakni di Desa Brani Wetan, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo pada 2 November 2017.
Ia mengatakan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Polri dan pemerintah kabupaten di Kodam pada Selasa (31/10) malam dan pada musyawarah itu, telah disepakati beberapa hal dalam rangkaian kegiatan kunjungan kerja Presiden Joko Widodo.
“Untuk hari ini, pertama saya cek lokasi, kemudian kami juga akan melaksanakan gladi rangkaian dan setelah itu akan melaksanakan gladi protokolernya pada sore harinya. Saya lihat memang kesiapan hari ini sudah 60 persen berjalan,” tuturnya.
Menurutnya personel yang dikerahkan untuk kedatangan RI 1 tersebut sebanyak 1.430 personel dengan pola pengamanan yang sangat ketat yakni terdiri dari 1.000 anggota TNI dan 430 anggota Polri yang dilibatkan baik persiapan hingga hari pelaksanaan kunjungan kerja Presiden di Kabupaten Probolinggo.
Ia berharap masyarakat ikut mendukung rangkaian kunjungan Presiden Joko Widodo di Probolinggo, sehingga warga bisa memberikan kemudahan jalur pada saat kedatangan rombongan Presiden RI di wilayah setempat.
“Pada saat di jalan, tolong beri keleluasaan untuk melewati jalur yang dilintasi, meskipun sebenarnya sudah siaga personel di sana baik dari TNI, Polri maupun personel dari pemerintah kabupaten,” katanya.
Kedatangan Presiden Joko Widodo ke Desa Brani Wetan dalam rangka meresmikan program perhutanan sosial yang merupakan program pengelolaan lahan milik Perhutani oleh petani di Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Probolinggo.
Lahan seluas 496,8 hektare di Desa Brani Wetan itu akan digarap oleh 265 petani dari empat desa di tiga kecamatan yakni Desa Brani Wetan di Kecamatan Maron, Desa Opo-Opo di Kecamatan Krejengan, Desa Kaliacar dan Desa Jurangjeru di Kecamatan Gading.
Sumber : wartaekonomi.co.id
Tanggal : 1 November 2017