Radar Madiun, Ngawi – Pemkab Ngawi bertekad mengembalikan kejayaan Ngawi di bidang pelestarian lingkungan. Melalui program penghijauan bertajuk Ngawi Ijo Royo-royo, Bupati Budi Sulistyono mengajak warganya melakukan menghijaukan Ngawi. Empat kelurahan dan delapan desa sengaja dijadikan pilot project-nya.
Orang nomor satu di Pemkab Ngawi ini pun menyatakan kerinduannya pada Ngawi tempo dulu. ‘’Dulu Ngawi terkenal dengan kota yang asri, hijau dan sejuk. Nah, kami ingin mengembalikan kejayaan masa itu dengan menyebarkan spirit penghijauann,’’ terang Bupati Ngawi Budi Sulistyono, kepada Jawa Pos Radar Ngawi di sela pencanangan Ngawi Ijo Royo-royo, kemarin (24/1).
Dijelaskan Kanang, sapaan Bupati Budi Sulistyono, semangat menghijaukan Ngawi harus terus digenjot. Pemkab sebagai pembuat kebijakan akan berkoordinansi dengan Perhutani KPH Ngawi agar disuport untuk mengembalikan hutannya seperti dahulu. Sedangkan kepada semua elemen masyarakat perlu diajak mengembalikan dan menebar “virus” terus menanam dan merawat. Sehingga, tingkat kerimbunan pepohonan mampu memberikan kesan hijau dan asri. ‘’Ini memang perlu ditingkatkan lagi agar Ngawi semakin hijau,’’ ungkapnya.
Kanang mengatakan semangat menjaga keindahan perlu digalakkan lagi. Sebab, saat ini banyak lahan kosong yang bisa dikembangkan menanam toga dan sayuran untuk menghijaukann lingkungan. Selain itu, tanaman di pekarangan juga dirawat agar sedap dipandang mata. ‘’Tidak boleh ada lahan kosong yang nganggur harus dimanfaatkan, sehingga bisa dikatakan ijo royo-royo karena pekarangan kosong itu tertutupi dengan semua tanaman,’’ ungkapnnya. Kanang melanjutkan, untuk pilot project kali ini, masing-masing desa dan kelurahann se-Kecamatan Ngawi mendapatkan berbagai jenis benih.
Baik pohon produktif, tanaman hias maupun sayuran untuk menghijaukan lingkungan dan pekarangan rumah warga. Dengan penghijauan, kata dia, tidak hanya mendapatkan lingkungan asri, segar dan sehat, namun bisa bernilai ekonomis tinggi. Di samping itu juga dapat meningkatkan kualitas udara dan menjaga sumber air di Ngawi untuk memerangi kekeringan dan pemanasan global. ‘’Banyak manfaatnya, misalkan jika harga cabai naik, nggak ngefek di Ngawi, karena warganya hobi menanam cabai dengan memanfaatkan pekarangannya,’’ tegasnya.
Radar Madiun | 25 Januari 2014 | Hal. 33