Direktur Umum Perum Perhutani Bambang Sukmananto tahun ini akan memfokuskan pengembangan industri pengolahan kayu dan furniture di Pulau Jawa. Total investasi yang digulirkan mencapai Rp 350 miliar.
”’Tahun ini kita canangkan sebagai tahun investasi. Produksi pengolahan kayu diharapkan bisa go international,” katanya seusai menghadiri pembukaan Musyawarah Besar (Mubes) ke-4 Serikat Karyawan (Sekar) Perum Perhutani di Cikole Lembang, Kabuaten Bandung Barat, Kamis (5/1).
Mubes ke-4 Sekar Perhutani diikuti 200 peserta yang berasal dari Perhutani se-Jawa yang berlangsung Kamis (5/1) dan Jumat (6/1) ini. Kegiatan dengan tema “Saatnya Beraksi” itu bertujuan untuk membangun kesamaan visi antar karyawan untuk meningkatkan kualitas dan pelayanan.
Bambang mengatakan, tahun ini adalah pertama kalinya Perum Perhutani berinvestasi dalam jumlah besar untuk mengelola industri kayu. Untuk mengembangkannya, dia mengaku, akan memberikan berbagai pelatihan kepada karyawan Perhutani baik di segi mengelola industri ataupun bisnisnya.
Pariwisata
Sepanjang 2011, Perum Perhutani berhasil meningkatkan pendapatan dari berbagai sektor industri yang dikelolanya, seperti pengolahan kayu dan pariwisata. Khusus Unit III Jawa Barat dan Banten, pemasukan Perum Perhutani dari sektor pariwisata meningkat signifikan.
”Pemasukan tahun 2011 mencapai Rp 42 miliar, sedangkan tahun sebelumnya hanya Rp 15 miliar. Sebanyak Rp 34 miliar pemasukan tahun lalu diperoleh dari 8 objek wisata unggulan,” kata General Manager Jasa Lingkungan dan Produk Lain Perum Perhutani Unit III, Lies Bahunta.
Rencana ke delapan, objek wisata yang dikelola Kesatuan Bisnis Mandiri Perum Perhutani itu adalah Kawah Putih, Patuha Resort, Pemandian Air Panas Cimanggu, Rancaupas, dan Cibolang di Kabupaten Bandung. Sementara di Bogor, yaitu Wana Wisata Cilember dan Penangkaran Rusa Cariu, serta di Subang yaitu Wana Wisata Blanakan.
Dari kedelapan objek wisata itu, Kawah Putih menerima pemasukan terbesar, yakni Rp 11 miliar. Pemasukan terendah berasal dari Penangkaran Rusa Cariu di Bogor, yakni Rp 800 juta. Tahun ini, Lies menargetkan pemasukan hingga Rp 60 miliar. Untuk mencapainya, dia mengaku, akan memperbaiki sarana dan prasarana di sejumlah objek wisata tadi. (A-192)***
PIKIRAN RAKYAT :: 6 Januari 2012, Hal. 5