Sambangi Sedulur Sikep, Presiden Minum Kelapa

BLORA — Presiden Joko Widodo yang menyambangi Sedulur Sikep di Kampung Samin Sedulur Sikep, Dusun Karangpace, Desa Klopoduwur, Kecamatan Banjarejo, Blora, disambut warga dengan pakaian khas warna hitam. Bahkan Jokowi bersama istri, diberi minuman air kelapa muda sebagai bentuk penghormatan.

Jokowi menyerahkan bantuan Rp 100 juta bagi Sedulur Sikep. Bantuan itu untuk membangun instalasi air bersih yang diminta warga. Sebelumnya, saat berdialog, warga meminta bantuan Presiden. Sebab warga di kampung tersebut kesulitan air bersih. Meski ada sumber air, tetapi berada 5 km dari desa. Karena itu, warga harus membangun jaringan air.

Panen Raya

Sebelumnya, Jokowi panen raya jagung integrated farming system (IFS) di lahan lahan 11,1 ha milik Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Randublatung, Blora, Sabtu (7/3).

Dengan sistem tersebut, warga dapat memanfaatkan lahan di bawah tegakan jati/pohon untuk menanam tanaman pangan.

Hasil panen cukup jagung 7,6 ton/ha, Jokowi yakin dengan menanam jagung di lahan hutan maka akan bisa menyejahterakan masyarakat sekitar hutan dan tidak akan merusak hutan lagi.

“Nanti lahan-lahan yang ada di Perhutani akan diberikan bantuan benih. Untuk awal-awal memang harus diberi stimulan,” katanya.

Potensi pertanian di lahan hutan lewat integrated farming system atau penanaman di bawah tegakan dinilai sangat baik. Karena itu, Jokowi meminta pengembangannya untuk mendorong tercapainya swasembada pangan.

“Lahan hutan yang dulu tidak dimanfaatkan, sekarang terbukti sangat bagus untuk pertanian. Bukan hanya di lahan Perhutani, melainkan juga akan dikembangkan di lahan-lahan milik PTPN dengan tanaman yang sesuai,” ujarnya.

Turut dalam panen raya tersebut, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Sekretaris Negara Pratikno, Dirut Perum Perhutani Mustofa Iskandar, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Rektor Universitas Gadjah Mada, dan Bupati Blora.

Sementara itu, untuk tahun ini, bantuan benih sudah disediakan oleh Kementerian Pertanian untuk satu juta lahan. Adapun bagi lahan hutan, minimal sepertiga kawasan hutan harus juga mendapatkan.

Hasil panen tanaman pangan dari kawasan hutan milik Perum Perhutani cukup bagus.

Untuk jagung pada 2014, produksi satu tahun mencapai 141.675 ton.

Jokowi yang didampingi Ibu Negara Iriana juga melihat langsung Demplot Tanaman Padi jenis Situbagendit dan Inpago 5, yang berada di petak 27A-1 seluas 8,3 ha.

Demplot adalah lokasi penelitian jarak tanam oleh Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Direktur Utama Perum Perhutani Mustofa Iskandar menyampaikan, sejak lima tahun terakhir Perhutani telah memberikan kontribusi dalam pemenuhan pangan di masyarakat dan memberikan akses tanaman pangan untuk dikembangkan masyarakat pada area hutan.

Selain itu, pelibatan masyarakat desa hutan melalui program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) juga memberikan kontribusi yang besar dalam upaya pemenuhan kebutuhan pangan.

“Potensi akan terus dikembangkan, sehingga sumber daya yang ada bisa maksimal dan sumber daya hutan bisa untuk generasi yang akan datang,” ujar Mustofa Iskandar. (gie-85)

Sumber : Suara Merdeka, Hal 1 & 9
Tanggal : 8 Maret 2015