Sampoerna Agro Operasikan Penuh Pabrik Sagu Tahun Ini

PT Sampoerna Agro Tbk berharap tahun ini bisa menggunakan seluruh kapasitas produksi pabrik sagu di Riau, Sumatera Selatan (Sulsel). Untuk memenuhi seluruh pasokan bahan baku pohon sagu, perusahaan ini berencana membuka kebun sagu baru seluas 1.000 ha-2.000 ha sepanjang 2012.

Dengan adanya kebun sagu baru itu, maka luas tertanam pohon sagu yang saat ini mencapai 4.000 ha akan menjadi 6.000 ha pada akhir tahun ini. Sekadar informasi, Sampoerna Agro telah memiliki izin perkebunan sagu seluas 21.000 ha di di Selat Panjang, Kepulauan Meranti, Riau.

Dalam rencana penanaman lahan perkebunan sagu tersebut, Sampoerna Agro hanya akan memanfaatkan lahan seluas 14.700 ha, atau 70% dari total konsesi yang dimiliki. Sementara lahan yang tersisa akan alokasikan sebagai wilayah konservasi. Seluruh penanaman pohon sagu ditargetkan selesai dalam lima tahun ke depan.

Michael Kusuma, Kepala Hubungan Investor Sampoerna Agro mengatakan, walau telah selesai dibangun pada akhir 2011, saat ini pabrik pengolahan tepung sagu di Riau masih dalam tahap supervisi produksi. “Pada akhir tahun lalu, pembangunan pabrik secara kasar sudah jadi tapi kita masih belum full scale,” katanya kepada KONTAN, Kamis (9/8).

Pabrik pengolahan tepung sagu milik Sampoerna Agro memiliki kapasitas terpasang 100 ton per hari. Menurut Michael, belum beroperasinya penuh pabrik tersebut tidak bcrkaitan dengan pasokan bahan baku. “Ini hanya proses biasa, tidak ada masalah dengan bahan baku,” katanya.

Tidak hanya Sampoerna Agro yang tertarik di bisnis sagu. Menurut Menteri BUMN, Dahlan Iskan, Perum Perhutani juga akan membangun pabrik sagu di Sorong Selatan, Papua dengan kapasitas 100 ton per hari. “Perhutani sudah kita putuskan harus mulai tahun ini membangun pabrik sagu. Selama ini di Papua belum ada pabrik sagu,” katanya.

Dia mengatakan, saat ini, harga sagu di Sorong mencapai Rp 18.000 per kg, sedangkan di Jakarta hanya Rp 9.000 per kg. Dengan pembangunan pabrik sagu itu, diharapkan masyarakat Papua bisa memperoleh sagu dengan harga murah. Dahlan berharap pabrik sagu itu akan memenuhi kebutuhan sagu di. Papua. “Proses pembangunan pabrik sagu sedang dalam tahap pengerjaan studi kelayakan atau feasibility study oleh IPB dan Universitas Manokwari,” tutur Dahlan. Fitri Nur Arifenie

KONTAN :: 10 Agustus 2012, Hal. 17

Share:
[addtoany]