Setelah Sempat Rugi, Ini Taktik Perhutani Raup Rp. 121 Milyar Kuartal Tahun Ini

GATRA.COM (24/5/2017) | Perusahaan Umum (Perum) Perhutani berhasil meraup laba perusahaan sebesar Rp 121 milyar pada kuartal satu (Q1) tahun 2017. Laba meningkat 138% dibanding tahun 2016 Year of Year (YoY) yang merugi Rp 321 miliar.

Menurut Direktur Utama Perum Perhutani Denaldy M Mauna, faktor penyebab kinerja keuangan mengalami tren positif pada kuartal I karena upaya transformasi bisnis yang dilakukan. Selain itu, biaya pokok penjualan dan biaya usaha mengalami penurunan.

Sejak dirinya mendapat mandat sebagai Dirut Perhutani pada akhir Agustus 2016, kata Denaldy, telah melakukan rangkaian transformasi bisnis. “Peningkatan laba untung adalah bagian dari transformasi bisnis yang dilakukannya di Perhutani,” ujarnya di Jakarta Selatan (24/05).

Denaldy mengatakan ada lima tahapan transformasi yang dia terapkan. Pertama, analisa situasi, kedua perubahan manajemen (management change), ketiga langkah darurat (emergency actions), keempat restrukturisasi bisnis (business restructuring) dan terakhir terus mendorong tercapainya kondisi normal ke pertumbuhan.

“Mengajak seluruh manajemen dan karyawan untuk menjalankan komitmen besar bekerja. Back To Basic, Disciplined Execution, Efficient Thought Process, And Accountability. Dan fokus pada empat aspek utama finance, operation, organization dan culture people,” ujarnya.

Denaldy juga melakukan restrukturisasi organisasi perusahaan dengan sistem the right people on the right place dan melakukan asesmen sumber daya manusia. “Kekuatan struktur organisasi baru Perhutani sekarang akan lebih responsive, innovative, market centric, eco concern business dan cost efficient lintas fungsional,” katanya.

Alhasil jumlah Dewan Direksi Perum Perhutani berkurang dari tujuh formasi menjadi lima formasi. Formasi jabatan dibawahnya juga berkurang sebanyak 633 jabatan. ”Struktur organisasi baru dibangun sebagai upaya Simplify With Innovation untuk tujuan peningkatan kualitas, penurunan cost, dan peningkatan speed kerja,” katanya.

Ke depan, Denaldy optimis Perhutani akan menuai laba lebih besar. “Dan kondisi perusahaan akan cepat normal kembali menjadi perusahaan kehutanan dunia yang diperhitungkan stakeholdernya,” tutupnya.

Sumber : gatra.com

Tanggal : 24 Mei 2017