Sinergi BUMN Sejahterakan Petani Tambak Muaragembong

BERITASATU.COM (30/01/2019) | Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengapresiasi sinergi BUMN yang telah memberikan hasil nyata bagi masyarakat Muaragembong, Kabupaten Bekasi.

Sinergi ini juga dilakukan sebagai upaya BUMN mendukung pemerintah merealisasikan Program Perhutanan Sosial di Muaragembong.

“Kami bangga melihat BUMN bisa bersinergi mengoptimalkan lahan hutan negara yang sebelumnya digunakan secara liar dan tidak memperhatikan keseimbangan alam, kini menjadi tertata rapi dan bisa dimanfaatkan sepenuhnya oleh masyarakat. Ini salah satu kolaborasi yang baik antara pemerintah, BUMN dan masyarakat dalam menumbuhkan perekonomian,” kata Rini Soemarno, Rabu (30/1).

Saat ini, tambak udang Muaragembong telah memasuki masa panen siklus kedua. Penebaran benih telah dilakukan pada 1 November 2018 lalu di 10 kolam. Panen tiga kolam pertama dilakukan pada 10 Desember 2018 dengan hasil 1.126,72 kg atau 1,1 ton. Disusul panen di tujuh kolam lainnya pada hari ini dengan estimasi hasil panen mencapai lebih dari 15 ton.

Jumlah panen tersebut meningkat dibandingkan panen pada siklus pertama yang dilakukan pada 25 Juli 2018 dengan hasil panen 10.466,72 kg atau 10,4 ton.

Rini Soemarno yang mendampingi Presiden Joko Widodo kunjungan kerja di Muaragembong, berharap tambak udang ini bisa semakin berkembang dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

“Saya akan terus memberikan dorongan bagi BUMN untuk senantiasa memberikan dukungan nyata bagi perbaikan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat,” kata Rini Soemarno.

Sinergi BUMN dalam tambak Muaragembong melibatkan Perum Perhutani selaku penyedia lahan area tambak, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk bertindak sebagai bank penyalur kredit usaha rakyat (KUR) bagi petani tambak, dan Perum Perindo sebagai “off taker” dari hasil panen.

Di Kecamatan Muaragembong, Perhutani memiliki lahan seluas 11.655 hektare dengan lahan potensi garap seluas 2.036 hektare. Perhutani telah mengalokasikan lahan seluas 830,55 hektare sebagai demontration plot (demplot) dari Program Perhutanan Sosial di mana terdapat dua pilot project di atas lahan seluas 80,9 hektare.

Tak hanya itu, BUMN juga berperan dalam memberikan bantuan benih dan bibit udang ke petani penggarap sejak program ini diluncurkan pada tahun lalu. Dukungan bagi pelaksanaan program hutan sosial di Muaragembong juga dibarengi dengan program revitalisasi lahan tambak dan perbaikan infrastruktur pendukung di area tambak.

Perbaikan infrastruktur yang dilakukan antara lain melalui perbaikan dan pengerasan jalan, pengadaan dan instalasi jaringan listrik, serta pengadaan infrastruktur pendukung tambak seperti pembangunan saung, menara pantau, kincir air fishery, pompa air, genset, rumah genset dan tempat penampungan hasil tambak.

“Perbaikan dan revitalisasi yang dilakukan terbukti bisa memberikan solusi dan manfaat bagi petani untuk kelangsungan kegiatan di area tambak. Pelatihan dan pendampingan bagi petani tambak juga dilakukan agar program ini terus berlangsung dan memberikan manfaat bagi masyarakat dalam jangka panjang,” imbuhnya.

Sumber : beritasatu.com

Tanggal : 30 Januari 2019