PADA pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) Kementerian Lingkungan Hidup (Kemen LH) digabung dengan Kementerian Kehutanan (Kemenhut). Karenanya, sejumlah dirjen di Kementerian LH yang sebelumnya terletak di Jalan DI Pan-jaitan, Jakarta Timur sudah mulai boyong secara bertahap.
Menteri Kehuatanan dan Lingkungan Hidup (Kemenhut LH) Siti Nurbaya menyampaikan, personel di Kemen LH sudah mulai boyongan awal tahun ini.
“Awal Januari ini sejumlah kedeputian sudah di Gatot Subroto,” kata Menteri Siti dalam keterangan persnya kepada Rakyat Merdeka kemarin.
Diterangkan Menteri Siti, di tahap awal, Kedeputian Vl Bidang Komunikasi Lingkungan dan Pemberdayaan Masyarakat dengan 78 pegawai resmi pindah. Kedeputian ini akan menempati Blok 4 Lantai 4 Wing C di Gedung Manggala Wanabhakti Kementerian LH dan Kehutanan di Gatot Subroto. Boyongan ini masih akan terus berlangsung secara bertahap.
“Secara konseptual penggabungan sudah selesai dengan konsep kelembagaan sebanyak 9 fungsi dirjen sebagai hasil penyatuan dua kementerian menjadi satu,” tambahnya.
Dikatakan Menteri Siti, fungsi-fungsi Lini tersebut meliputi, Ditjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, Ditjen Konservasi SDA dan Ekosistem, Ditjen Pengendalian DAS dan Hutan Lindung, Ditjen Pengelolaan Hutan Produk Lestari, Ditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan. Ditjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3, Ditjen Pengendalian Perubahan Iklim, Ditjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan, serta Ditjen Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Siti mengatakan, mulusnya penggabungan dua kementerian ini berkat kerjasama semua pihak. Dia menyebut senior, eks menteri, pejabat kementerian, aktivis lingkungan, LSM, akademisi dan asosiasi dunia usaha punya peranan penting dalam membenahi kelembagaan tersebut.
“Juga nanti saya berharap ada dukungan langkah-langkah kerja ke depan, dengan pola baru, birokrasi yang merefleksikan hadirnya kebijakan yang berpihak pada rakyat,” kata dia.
Selain soal pemindahan personel, Menteri Siti mengungkapkan hasil, kunjungan kerja akhir Desember 2014 ke Ngawi, Jawa Timur. Menteri Siti mengungkapkan hasil kerjasamanya dengan sejumlah praktisi dan ahli. Salah satunya saat blusukan bersama dekan sekaligus pengajar senior Fakultas Kehutanan UGM, Prof Sukotjo dan Dirut Perhutani, meninjau lokasi penanaman kawasan hutan produksi.
Sumber : Rakyat Merdeka
Tanggal : 11 Januari 2015