Situ Wulukut Objek Wisata Baru Tersembunyi di Kawasan Hutan Perhutani

PIKIRAN-RAKYAT.COM (02/07/2018) | Penikmat dan pemburu wisata alam di Kabupaten Kuningan, belakangan ini mulai banyak terpikat dan berbondong-bondong menikmati keindahan objek wisata Situ Wulukut. Objek wisata baru di daerah tersebut tersembunyi dalam kawasan hutan Perhutani, sekitar Desa Kertayuga, Kecamatan Nusaherang, terpaut jarak hanya sekitar 12 kilometer dari kawasan kota Kabupaten Kuningan.

Terpantau “PR” Minggu 1 Juli 2018 kemarin, sejak pagi hingga siang jumlah pengunjung objek wisata itu terhitung mencapai lebih dari 200 orang berbagai usia, didominasi kalangan remaja. Objek wisata itu menurut sejumlah petugas pengelolanya, sementara ini memang baru ramai pengunjung di hari-hari libur akhir pekan dan di hari libur nasional lainnya, tetapi setiap harinya pun tak pernah nihil pengunjung.

“Sebelum dibuka resmi jadi objek wisata juga, hampir setiap hari terutama di hari libur suka ada saja rombongan-rombongan wisata ke sini. Bahkan sering juga ada rombongan pengunjung berkemah di pinggiran situ ini. Sekarang, setelah resmi dijadikan objek wisata, Alhamdulilah pengunjungnya saya lihat semakin meningkat. Bahkan di hari-hari biasa bukan di hari libur pun, selalu saja ada pengunjung berwisata ke sini,” ujar Sukiman (75) warga Desa Kertayuga, salah satu anggota kelompok pengelola objek wisata itu.

Diketahui, objek wisata itu baru dibuka dan ditiket resmi sejak awal Januari 2018 dengan pengelolaan bersama antara Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan Kuningan, Lembaga Masrakat Desa Hutan dan Pemerintah Desa Kertayuga. Objek utama suguhan di objek wisata itu berupa genangan situ berair bening dengan luas area genangan maksimum tak hanya sekitar 1 hektare.

Dalam area objek wisata itu, pengunjung juga bisa menikmati keindahan alam lainnya. Seperti udara yang cukup sejuk, beberapa pelataran tempat berteduh di kerimbunan hutan pinus, serta hamparan umpakan petakan sawah penduduk di kiri kanan sepanjang lembah bagian gilir genangan situ tersebut.

Selain itu, di objek wisata itu pengelola juga kini sudah menyediakan dua perahu kayuh kapasitas dua orang penumpang dewasa dengan tarif Rp 10.000 per orang per 10 menit. Sementara tiket masuknya berlaku saat ini hanya Rp 5.000 per orang, biaya masuk dan parkir sepeda motor Rp 2.000/unit, dan untuk mobil Rp 5.000/unit.

Situ Wulukut, menurut warga setempat awalnya hanya genangan kecil pada aliran sungai kecil dari mata air di lembah perbukitan hutan Perhutani. Kemudian pada tahun 2005 lembah tempat genangan itu dibendung pemerintah dibangun menjadi sebuah situ seperti sekarang ini.

Bendungan situ berada di dataran tinggi pada elevasi sekitar 720 meter di atas permukaan laut itu, awalnya hanya dimanfaatkan airnya untuk membantu pengairan irigasi sawah dan lahan pertanian penduduk. Namun, keberadaan situ berikut pesona keindahan alamnya baru ramai dibicarakan dan mulai banyak dikunjungi para pemburu dan penikmat wisata alam dalam beberapa tahun terakhir, setelah banyak pengunjung mengeksposnya melalui berbagai media sosial.

Sayangnya, akses jalan menuju objek wisata itu, terutama mulai dari titik kantor Desa Kertayuga sampai lokasi sejauh lebih kurang 3 kilo meter, cukup sempit Jika ada mobil berpasan, salah satu di antaranya terpaksa harus berhenti menepi keluar dari badan jalan. Selain itu, pada bagian jalan sempit itu masih terdapat sekitar 1 km belum beraspal,baru diperkeras batu. Di samping itu, di area objek wisata maupun di lingkungan kantor desa serta di lingkungan permukiman penduduk desa tersebut belum tersedia lahan parkir. Lahan parkir yang ada di area objek wisata itu, sementara ini paling baru bisa menampung lima unit mobil kecil.

Sumber : pikiran-rakyat.com

 Tanggal : 2 Juli 2018