Tahun ini, Jumlah BUMN Tinggal 120

Pemerintah memastikan akan terus mengurangi jumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Tahun ini, pemerintah menargetkan ada 20 perusahaan pelat merah yang akan dimerger. Rencana ini merupakan bagian dari program resizing atau penataan BUMN. ”Targetnya tahun tinggal 120 BUMN tahun ini. Intinya paling sedikit tahun ini berkurang 20,” kata Menteri BUMN, Dahlan Iskan di Istana, Rabu (8/2).

Dahlan mencontohkan, saat ini, ada 15 PT Perkebunan Nusantara (PN), nantinya akan dijadikan satu. Dari 14 PTPN, PTPN III akan menjadi induk perusahaan. Menurut Dahlan, 14 BUMN lainnya itu tidak menjadi BUMN lagi karena sudah menjadi anak perusahaan.

Selanjutanya ada juga BUMN bidang kehutanan yang akan dimerger dengan Perhutani. Setidaknya bakal ada 5 BUMN yang berkurang. Sisanya, menurut Dahlan akan ada juga penggabungan di BUMN bidang farmasi. “Jadi tahun ini yang bisa merger lebih dari 20 BUMN lagilah,” ujar Dahlan.

Dahlan menyebutkan saat ini setidaknya jumlah BUMN yang ada mencapai 141 perusahaan. Nantinya jumlah BUMN bakal terus diturunkan untuk mengoptimalkan kinerja BUMN itu sendiri. Sementara itu Menteri Koordinasi Perekonomian Hatta Rajasa menyebutkan merujuk instruksi Presiden, kebijakan resizing ini harus dilakukan dengan prinsip kehati-hatian dan dilakukan secara bertahap. ”Tidak harus terpaku pada holding, merger, atau akuisisi saja tapi bisa melihat mana yang terbaik,” katanya.

Selain membentuk holding, setidaknya ada beberapa BUMN yang akan mengambil alih BUMN lainya seperti Perum Produksi Film Negara (PFN) akan diambil alih PT Adhi Karya Tbk, kemudian PT Pradnya Paramita dan PT Balai Pustaka akan dimerger lalu diakuisisi PT Telkom Tbk, PT Energy Management Indonesia (EMI) diambil alih PT Surveyor Indonesia. Selanjutnya PT Survey Udara Penas diambil alih PT Angkasa Pura I, PT Industri Sandang diambil alih PT Pembangunan Perumahan, dan PT Sarana Karya diambil alih PT Wijaya Karya Tbk. Yudho Winarto

Kontan :: Kamis, 9 Februari 2012 Hal. 20

Share:
[addtoany]