Tak Perlu Jauh-Jauh ke Papua untuk Melihat Rumah Honai, di Kota Batu Juga Ada Lho!

SURYAMALANG.TRIBUNNEWS.COM (26/4/2017) | Suasana di Goa Pinus siang hari tampak ramai, Rabu (26/4/2017). Banyak wisatawan lokal yang mengunjungi destinasi wisata yang ada di Desa Brau, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu ini.

Mereka mendatangi Goa Pinus untuk mencari spot foto yang menarik. Seperti namanya, banyak pinus menjulang tinggi dan berjajar rapi di sepanjang jalan menyusuri Goa Pinus.

Ada satu spot baru di Goa Pinus, yakni Rumah Papua bernama Honai. Rumah ini dibangun menyerupai Rumah Honai di Papua. Atapnya dibuat dari jerami yang dikeringkan, dan dinding rumah yang dicat warna cokelat tua terbuat dari kayu.

Namun, Rumah Honai ini masih baru 80 persen jadi. Setidaknya ada lima Rumah Honai yang masing-masing memiliki ukuran yang sama.

Lokasi Rumah Honai ini ada di ujung Goa Pinus. Pengunjung hanya membutuhkan perjalanan sekitar 50 meter saja sudah menemukan lokasi Rumah Honai. Karena gerbang untuk menuju Rumah Honai ini masih dalam perbaikan, jadi banyak pengunjung yang masih belum berani ke situ. Secara keseluruhan, pengunjung boleh untuk berfoto di depan rumah Honai ini.

Koordinator pekerja di Rumah Honai, Muslimin, mengatakan ini merupakan ide dari pihak Perhutani yang melibatkan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Gunung Sari, dan masyarakat setempat.

Ia mengatakan, untuk spot di Goa Pinus ini akan terus dikembangkan dengan pemberian wahana yang menarik. Setelah Rumah Honai akan dibuatkan yang namanya Pulau Terbang.

“Idenya ini tidak hanya dari Perhutani. Kami masyarakat juga diberi kesempatan menyumbang ide bagaimana lokasi wisata ini bisa menarik banyak pengunjung,” kata Muslimin ketika ditemui SURYAMALANG.COM, Rabu (26/4/2017).

Ia menjelaskan, Rumah Honai ini tidak untuk sebagai tempat penginapan. Hanya sekedar sebagai spot foto saja. Di sekitar Rumah Honai ini ada lahan yang terbuat dari papan kayu.

Nantinya lokasi itu akan dijadikan sebagai aula besar. Aula besar ini fungsinya untuk menampilkan beberapa kesenian yang terbuat dari kayu. Muslimin tak menyebutkan berapa anggaran yang diperlukan untuk membangun dan membenahi Goa Pinus agar lebih menarik lagi.

Untuk menuju ke lokasi Goa Pinus ini satu arah menuju ke Paralayang. Sebelum ke Paralayang, kiri jalan pasti akan melihat gerbang untuk masuk ke Goa Pinus. Tiket masuk ke Goa Pinus ini Rp 5000 saja. Selain itu, juga ada Goa Jepang di lokasi ini. Goa Jepang itu hanya sekitar 30 meter saja, dan di dalam Goa Jepang itu juga sangat gelap.

“Ini sudah lama, hampir sama dengan Goa Pinus. Ya ini diperkirakan tempat persembunyian pasukan Jepang saat perang dulu. Boleh masuk pengunjung, tapi kami tidak memfasilitasi lampu, karena nanti akan menghilangkan kesan alami,” ungkapnya.

Wisatawan asal Jakarta, Siswa Widiyanti (25), mengatakan, dirinya berburu lokasi yang cocok untuk berlibur melalui media sosial. Ia menilai, lokasi seperti ini memang banyak diburu oleh wisatawan muda.

“Epic kalau dipamerkan di Instagram, di Path. Banyak yang penasaran dan mengundang banyak respon. Terus tanya di mana nih lokasinya. Jadi wisata sekaligus promosi juga,” ujarnya yang tengah berlibur di Kota Batu.

Sumber: suryamalang.tribunnews.com

Tanggal: 26 April 2017