Tanam 8200 Bibit Selamatkan Tangkapan Air

RADARPEKALONGAN.COM, WONOSOBO (26/10/2016) | Upaya menyelamatkan mata air dengan menjaga daerah tangkapan air di lereng gunung Sindoro dilakukan pihak Kelompok Tani Anggrunggondok bersama Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) dengan penanaman 8270 bibit pohon, Selasa (25/10).
Penanaman dilakukan di lokasi dengan ketinggian di atas 1500 mdpl bersama sedikitnya 30 anggota kelompok tani Sindoro Makmur didampingi pihak Perhutani dan Dinas LHK.
Menurut Kabid Konservasi dan Rehabilitasi SDA dan Lingkungan Hidup dinas LHK, Endang Lisdyaningsih, kegiatan tersebut telah direncanakan sebagai realisasi penyelamatan sumber mata air yang masuk di kawasan dusun Anggrunggondok desa Reco kecamatan Kertek. Hal itu mengingat kebutuhan air bersih warga dicukupi dari mata air dari lereng Sindoro termasuk untuk pertanian dan juga digantungkan warga di bawahnya. “Penanaman dilakukan di dua lokus, yakni di area inti atau daerah tangkapan utama yang berada pada lahan Perhutani kawasan Buntu sekitar 3 Ha dan Bawon sekitar 4 Ha, berada tepat di bawah pos pertama pendakian Sindoro. Meskipun mata air masih terjaga, namun upaya ini sebagai salah satu upaya mendukung keberadaan mata air yang sangat penting untuk kehidupan masyarakat,” tutur Endang, usai penanaman.
Jumlah pohon yang ditanam sejumlah 8.270 bibit termasuk 1.250 bibit bambu , 20 bibit Beringin, 3000 bibit Eucalyptus, dan 4000 bibit Saman. Yang melingkupi kawasan hutan milik Negara, dilanjutkan di kanan kiri sungai yakni alur sungai Aban sepanjang 4 km, Alur Sungai Bujet 3 Km, serta lahan masyarakat ± 120 ha. Perjalanan membawa bibit menggunakan sepeda motor trail dan dilanjutkan jalan kaki sekitar 1 km. Menurut Endang, upaya tersebut diharapkan bisa meningkatkan debit mata air yang ada di empat titik yaitu mata air Buntu, Dalan Giling, Bawon, Sidomari.
“Empat titik mata air tersebut digantungkan oleh sedikitnya 800 Kepala keluarga dan mengantisipasi saat musim kemarau mendatang. Mengingat juga kebutuhan untuk lahan pertanian yang saat ini hanya mampu mengaliri sekitar 1.500 meter dari sumbernya yang tercatat semakin berkurang,” imbuhnya.
Dinas LHK pada awal 2016 telah mendata sumber mata air di Wonosobo dengan total 1.746, tersebar di 15 Kecamatan. Menurut Ka Dinas LHK, Muawal Soleh, upaya pemantauan dan penyelamatan sumber mata air selalu dilakukan bersama masyarakat. Penanaman ribuan pohon tersebut juga menjadi usaha memperbaiki kualitas tanah untuk mempertahankan dan meningkatkan hasil pertanian. “Daerah tanggakapan air dan kerapatan tanaman di seluruh Wilayah Wonosobo sangat menentukan ketersediaan air bagi 5 Kabupaten di sekitarnya. Maka penting untuk kenali daerah tangkapan air untuk sumber mata air bagi pemenuhan ketersediaan air bersih kita, jaga kerapatan tanamannya, dan mari menanam untuk selamatkan kualitas tanah,” pungkasnya.
 
Tanggal : 26 Oktober 2016
Sumber : radarpekalongan.com