Karena itu, Menteri Badan dan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, membuat terobosan baru, memanfaatkan lahan antara celah pohon milik Perhutani secara optimal. Salah satunya memberdayakan petani di sekitar lahan Perum Perhutani untuk menanam tanaman jahe.

“Saya sudah meminta agar Perhutani mengijinkan petani menanam jahe di sela-sela pohon milik Perhutani,” jelas Dahlan, kemarin.

Pilot project berjalan di antaranya lahan Perhutani di wilayah Blora. Petani di daerah tersebut sudah mulai menanam jahe di lahan milik Perhutani, Menteri Dahlan Iskan bahkan mencarikan solusi pemasarannya. “Saya sudah meminta bantuan PT Sido Muncul supaya membeli semua jahe petani dengan harga yang pantas,” jelasnya.

Kemitraan

Menurut Dahlan jahe menjadi komoditi pertanian yang penting bagi perusahaan jamu. Karena itu ia memastikan bahwa jahe jahe hasil budidaya petani di lahan Perhutani bisa ditampung secara keseluruhan.

Untuk mendapat petuang tersebut Dahlan tak segan menjadi salah satu bintang iklan Tolak Angin Sido Muncul versi Eropa. “Bayaran iklannya berupa kemitraan petani dengan Sido Muncul. Itu sudah lebih dari cukup,” ucapnya.

Harga Tinggi

Dirut PT Sido Muncul, Irwan Hidayat, mengatakan siap menampung semua jahe dan tanaman obat lainnya yang dihasilkan petani lahan Perum Perhutani dengan harga yang tinggi, “Saya bersyukur ada Pak Dahlan yang begitu peduli dengan petani-petani kita.”

Irwan menyatakan apresiasinya terhadap sejumlah langkah Dahlan Iskan yang terus mendorong masyarakat untuk lebih mencintai produk dalam negeri. Menggunakan produk lokal di banding produk luar negeri.

“Dukungan Pak Dahlan bagi industri lokal seperti kami sangat luar biasa. Jika situasi seperti ini berlangsung terus, saya yakin akan banyak industri-industri lokal, yang mengalami kemajuan pesat, bisa menjadi tuan di negeri sendiri,” jelas Irwan.

Poskota,03 April 2013 hal.9