TNI-Perhutani Sepakat, Kopi Malang Terbaik di Indonesia

MALANGTIMES, MALANG (19/9/2016) | Pengakuan terhadap kualitas Java Coffee Kabupaten Malang terus berdatangan. Setelah mendapatkan pujian dari para pengusaha Rusia, kini pengakuan terhadap kualitas kopi Malang berasal dari TNI dan Perum Perhutani. Karenanya, dua instansi negara ini bersepakat akan turut mengembangkan kopi Jawa dari Kabupaten Malang.Baik TNI maupun Perhutani sudah menyatakan kesiapannya mendukung langkah Pemkab Malang untuk menjadikan kopi sebagai sebuah ketahanan ekonomi masyarakat pedesaan. Bukan hanya pernyataan, semua elemen tersebut telah melakukan action di Desa Taji, Kecamatan Jabung. Pada Kamis (15/9/2016) lalu, mereka bersama-sama telah turun ke lapangan mendukung gerakan menjadikan Java Coffee Kabupaten Malang numero uno.

Tekad mengembalikan Java Coffee sebagai kopi terbaik di dunia tersebut terucap dan disaksikan puluhan petani kopi Desa Taji.

Sekretaris Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Malang Sukobagyo mengatakan, perkembangan perkebunan kopi di kaki Gunung Bromo sangat bagus. Apalagi didukung dengan struktur tanah yang sudah memiliki potensi untuk tanaman kopi.

Sebelumnya, sejak era kolonial hingga 1990 an, Jabung terkenal sebagai sentra kopi. Hanya saja, setelah masa Reformasi, lahan kopi di Jabung tergeser sayuran. Saat ini, kopi kembali dikembangkan di lahan milik Perhutani. Dan pelopornya adalah Sertu Heri Purnomo, anggota Koramil Jabung.

Suko menjelaskan, potensi kopi di Jabung sangat besar. Dia mengatakan, suatu saat nanti kopi di Jabung bisa mengimbangi sentra kopi di empat kecamatan lainnya di Kabupaten Malang. Selama ini, sentra penghasil kopi adalah kawasan Amstirdam, yakni meliputi Kecamatan Ampelgading, Sumbermanjing Wetan, Tirtoyudo, dan Dampit.

Suko menambahkan, langkah pertama yang harus dilakukan adalah pemberdayaan dan penguatan kelembagaan petani. Sehingga petani mengalami perubahan pola pikir, yang awalnya kopi dikelola secara tradisional diubah menjadi profesional. dengan mempersiapkan SDM petani kopi menjadi profesional. Petani harus mempelajari secara detail proses kopi standar internasional. Mulai dari proses tanam pemeliharaan, petik, hingga pengelolaannya.

“Kami akan aktif mendampingi dalam memberikan bimbingan dan memfasilitasi petani kopi di bidang pengembangan usaha dan organisasinya,” ujar Suko.

Sementara itu, Kepala Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Tumpang Jon Marijono menambahkan, Perhutani sangat mendukung pengembangan kopi di lahan hutan. Dia empunyai keyakinan, Java Coffee akan segera menjadi yang terbaik bila didukung semua elemen. Hanya saja, dalam menanam pohon kopi di lahan hutan, juga harus memperhatikan kelestarian hutan.

“Maksudnya tidak boleh sembarangan menanam pohon kopi yang membahayakan unsur-unsur terjadinya bencana alam,” kata Jon di depan puluhan petani.

Sementara itu, Heri Purnomo mengatakan, sebagai anggota TNI dirinya sangat senang bisa terlibat aktif dalam penghijauan hutan. Dan pada akhirnya penghijauan hutan itu memberikan manfaat bagi warga desa.

Menurutnya, Jabung merupakan penghasil kopi terbaik yang pernah ada di Indonesia. Karenanya, dia yakin bahwa prestasi tersebut bisa diulang kembali, asalkan ada komitmen bersama.

Tanggal : 16 September 2016
Sumber : Malangtimes.com