Trenggalek Dapat 1,89 Juta Bibit Pohon untuk Penghijauan

penghijauanMADIUNPOS.COM (14/12/2016) | Lebih dari 1,89 juta bibit tanaman keras digelontorkan ke Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, untuk program pelestarian dan penanaman kembali kawasan hutan yang masih gundul atau rusak dampak bencana.
Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan Kabupaten Trenggalek Joko Surono di Trenggalek, Senin (12/12/2016), mengatakan pengadaan bibit tanaman keras itu hasil sinergi program penghijauan dari Perum Perhutani, DAS Brantas, Dispertahutbun Trenggalek, Kantor Lingkungan Hidup Trenggalek, serta dari swasta CV Halmahera.
“Aksi itu dilakukan dalam rangkaian dari gerakan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Nasional (BMN) 2016 di seluruh wilayah Trenggalek,” katanya di Trenggalek.
Ia mengatakan bibit kayu hutan, buah-buahan, serta aneka pohon keras itu rencananya disediakan 1.898.000 bibit.
Rinciannya, Perum Perhutani KPH Kediri menyediakan 1,2 juta bibit, DAS Brantas 466,9 ribu bibit, Dispertahutbun Trenggalek 152,6 ribu bibit, Kantor Lingkungan Hidup Trenggalek 15 ribu bibit, Dinas Kelautan dan Perikanan Trenggalek 14,25 ribu bibit dan CV Halmahera 50 ribu bibit.
“Gerakan menanam pohon ini sekaligus menjadi sarana edukasi serta mengajak masyarakat untuk mandiri, menanam, serta memelihara tanaman secara berkelanjutan sebagai langkah mitigasi perubahan iklim maupun untuk merehabilitasi hutan dan lahan,” ujarnya.
Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak mengatakan pelestarian alam dengan cara menanam pohon merupakan upaya fundamental dalam mencegah atau setidaknya meminimalkan munculnya risiko bencana alam banjir maupun tanah longsor.
Ia menjelaskan vegetasi tanaman hutan yang baik akan membuat air tangkapan di atas tanah mudah terserap.
“Pada hari ini kita melaksanakan gerakan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Nasional (BMN) Tahun 2016. Untuk melestarikan alam kita,” kata Emil.
Ia juga mengatakan di Kecamatan Bendungan ke depan akan dibangun bendungan untuk menampung air dan menjaga wilayah dari bencana alam. Mengutip skenario kebijakan pembangunan Bupati Trenggalek terdahulu, Darso, bahwa untuk memakmurkan rakyat di Trenggalek harus mempunyai minimal tiga bendungan, yaitu Tugu, Bendungan, serta Kampak.
“Jangan pernah takut bagi yang terdampak bangunan ini, karena sesui pengalaman Bendungan Nglinggis kami melakukan bukan ganti rugi melainkan ganti untung. Bahkan itu dilakukan ketika pemerintah pusat melakukan pemotongan anggaran daerah-daerah,” ujarnya.
 
Sumber : madiunpos.com
Tanggal : 14 Desember 2016