UGM kembangkan agroforestri libatkan petani

Yogyakarta (ANTARA News) – Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta mengembangkan agroforestri dengan mengajak petani menanam padi gogo di lahan hutan jati.
“Hal itu dimaksudkan untuk mendorong kesejahteraan para petani dalam pengelolaan hutan produksi,” kata peneliti Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) Budiadi di Yogyakarta, Senin.
Menurut dia, budi daya padi gogo di lahan hutan jati tersebut selain hasil panen yang lebih bernilai, masyarakat juga diuntungkan dengan menyimpan hasil panen untuk konsumsi sendiri.
“Budi daya padi gogo itu merupakan program kerja sama Fakultas Kehutanan UGM dengan Perum Perhutani KPH Ngawi. Di area hutan jati itu Fakultas Kehutanan UGM akan mengembangkan sepuluh varietas padi,” katanya.
Namun, kata dia, saat ini baru tiga varietas unggulan yang sudah dikembangkan lebih lanjut, yakni varietas Situpatenggang, Inpago 4, dan Inpari. Ketiga varietas itu yang paling bisa beradaptasi.
Ia mengatakan Fakultas Kehutanan UGM saat ini sedang berusaha mengembangkan pengelolaan lahan hutan jati pada area hutan jati yang lebih luas.
“Sambutan para petani lahan hutan sangat baik terhadap program agroforestri tersebut karena dari target tanam hanya empat hektare, saat ini telah mencapai 12 hektare.
Rata-rata setiap hektare diolah empat orang, jumlah total petani sebanyak 48 orang,” katanya.
Staf Fakultas Kehutanan UGM Wongsorejo mengatakan panen padi gogo di lahan hutan jati saat ini cukup baik.
Inpari menghasilkan delapan ton per hektare, varietas Inpago 4 sebanyak 7,2 ton per hektare, dan Situpatenggang tujuh ton per hektare.
“Tanaman lain seperti kedelai, jagung, dan wijen masih dibudidayakan oleh petani dengan cara sistem tumpang sari,” kata fasilitator petani itu.  Editor: Aditia Maruli
Sumber  :  www.antaranews.com
Tanggal  :  11 Maret 2014

Share:
[addtoany]