Universitas Dipenogoro Bantu Atasi Pengembalaan di Perhutani Randublatung

2014-6-26-Rdb-FDG

Dok.PR/Hms-Rdb

RANDUBLATUNG, PERHUTANI (24/6) Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Negeri Diponegoro ( UNDIP ) Semarang Bantu atasi Pengembalaan Liar di kawasan Hutan Perhutani Randublatung melalui Focus Group Discusion ( FGD ) dengan masyarakat   Desa Hutan Desa Gliron Kecamatan Randublatung  Kabupaten Blora.  Selasa

Staf Pengajar dari fakultas Peternakan dan Pertanian UNDIP, Daud samsu Dewa  meyatakan bahwa FGD ini bertujuan untuk mencari masukan tentang potensi peternakan yang ada di desa sekitar hutan.

Permasalahan yang dialami oleh Masyarakat Desa Hutan dibidang peternakan rata – rata mempunyai typology yang sama, karena masyarakat lebih suka menggembala ternaknya di dalam kawasan hutan, namun disisi lain pihak Perhutani juga mempunyai permasalahan dengan adanya penggembalaan ternak khususnya pada tanaman muda, beranjak dari ;permasalahan tersebut kita coba untuk mencari solusi terbaik sehingga bisa ditemukan cara yang tepat bagi kedua belah pihak, jelasnya.

Pada kesempatan tersebut juga dijelaskan bahwa pada prinsipnya keberhasilan dalam beternak sapi dipengaruhi oleh 3 faktor utama yaitu Breeding yaitu ketersediaan bibit yang baik, kemudian Feeding berupa pemberian pakan ternak yang cukup sesuai dengan kebutuhan nutrisi hewan ternak, serta management yang baik dalam mengeloa hewan ternak.

Wakil administratur Perhutani Randublatung,  Utara Subowo menyambut baik upaya tersebut , karena dengan penguasaan ilmu beternak sapi tersebut tentunya jika dilakukan dengan kemauan yang tinggi dipastikan akan memperoleh hasil yang maksimal, terkait dengan rencana lahan yang akan digunakan untuk menanam hijauan makanan ternak ( HMT ) pihaknya menyediakan lahan dalam kawasan hutan disekitar Desa gliron”

Jika masyarakat serius dalam berusaha dan ingin melakukan penanaman HMT Perhutani tidak keberatan untuk menyedikan lahan untuk tanaman tersebut, karena lahan hutan yang dimanfaatkan oleh masyarakat desa Ngliron untuk kegiatan penanaman palawija pun Perhutani juga mengizinkan, yang penting masyarakat bisa menjaga kelangsungan tanaman pokok dan jangan melakukan tindakan gangguan keamanan hutan” imbuh  Subowo.  (Hms Rdb/Andan).

Editor  :  Dadang K Rizal

@Copyright 2014

Share:
[addtoany]