Usulkan 2.094 Ton Pupuk Untuk Lahan Hutan

BLORA — Dinas Pertanian, Perkebunan, Perikanan dan Peternakan (Distanbunakikan) Blora mengusulkan pupuk bersubsidi bagi petani yang menggarap lahan hutan. Jumlahnya 2.094 ton. ”Pertimbangannya, lahan hutan juga sebagian ditanami tanaman pangan,” ujar Kepala Distanbunakikan Reni Miharti, kemarin (20/2). Dia mengatakan, usulan pupuk bersubsidi lahan hutan sama seperti proses usulan petani sawah. Usulan juga diajukan ke gu bernur Jawa Tengah. ”Usulan sudah kami sampaikan ke gubernur, saat ini sedang menunggu kabar realisasinya,” tambah dia.

Usulan itu berupa 550 ton pupuk urea, 1.380 ton NPK, 7 ton ZA, 150 ton pupuk organik, dan 7 ton SP-36. Usulan itu sesuai rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) yang dibuat kelompok tani hutan. ”Penyusunan RDKK ini butuh waktu agak lama,” katanya. Penyusunan RDKK untuk lahan hutan ini, menurut mantan kepala dinas kehutanan tersebut, harus melibatkan Perhutani di enam kesatuan pemangkuan hutan (KPH). Sebab, hutan di Blora menjadi wilayah enam KPH. Yakni, KPH Blora, Cepu, Randublatung, Ngawi, Kebonharjo, dan Rembang.

”Alhamdulillah, akhirnya RDKK bisa disusun dan sudah diusulkan. Harapannya, usulan disetujui semua agar tidak terjadi rebutan pupuk,” tandasnya. Sekadar diketahui, pupuk bersubsidi di pasaran sering kurang. Salah satu yang dituding menjadi penyebab adalah petani lahan hutan ikut membeli pupuk tersebut. Sehingga, jatah petani lahan sawah kurang. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, akhirnya diusulkan untuk mengajukan pupuk khusus lahan hutan.

Sementara itu, Yusuf Wibisono, manajer humas PT Petrokimia Gresik, produsen pupuk bersubsidi yang melayani wilayah Blora, saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya hanya menjalankan perintah pemerintah. Jika pemerintah memerintahkan untuk mendistribusikan pupuk untuk petani hutan, pihaknya akan melaksanakan.

”Kalau usulan disetujui, tentu kami akan mendistribusikan pupuk untuk petani hutan. Karena itu, kita tunggu saja usulan itu disetujui atau tidak. Kalau disetujui berapa jumlahnya,” tuturnya. Distribusinya nanti, lanjut dia, dilakukan melalui distributor resmi. Karena, saat ini belum ada distributor khusus untuk pupuk bersubsidi lahan hutan. Nantinya, pupuk disalurkan distributor yang ada.

”Sambil membenahi rangkaian distribusinya,” katanya. Sebelumnya, Kabupaten Blora mengusulkan 206.516 ton pupuk bersubsidi bagi petani sawah. Rin ciannya, 52.900 ton urea, 20.483 ton SP36, 24.550 ton ZA, 50.719 ton NPK, dan 57.864 ton pu puk organik. Namun, jatah yang diterima Blora tahun ini hanya 121.500 ton. Rinciannya, 47.500 ton urea, 13.000 ton SP36, 11.800 ton ZA, 32.900 ton NPK, dan 16.300 ton pupuk organik.

(ono/yan)
Sumber : Radar Bojonegoro, hal 35
Tanggal : 21 Februari 2015

Share:
[addtoany]