JAWAPOS.COM (25/4/2018) | Lahan Perhutani seluas 50 hektare di Waduk Logung bakal dijadikan budidaya lebah. Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus pun memfasilitasi pemanfaatan lahan di Desa Kandangmas, Kecamatan Dawe, tersebut. Ke depan, lahan milik Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pati itu segera ditanami randu untuk tempat berkembang biak lebah.
Catur Sulistyanto, kadinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus menyatakan, ide budidaya lebah itu berasal dari petani Cranggang dan Kandangmas, Kecamatan Dawe, yang membutuhkan area pengembaraan lebah. ”Setelah ditindaklanjuti dengan mengontak Perum Perhutani KPH Pati, akhirnya mendapat tanggapan positif. Sehingga lahan Perhutani ini dapat digunakan untuk kawasan pengembaraan lebah,” katanya.
Bibit randu disiapkan paguyuban peternak lebah sebanyak 1.500 batang. Selanjutnya, batang dan kapas randu menjadi milik Perhutani. Dibutuhkan waktu sekitar lima tahun agar pohon randu siap digunakan untuk area pengembaraan lebah. Dengan begitu lebah dapat mencari makan di tempat tersebut.
Dengan demikian, nota kesepahaman disiapkan antara 200 petani yang membudidayakan lebah dengan Perhutani. Diperkirakan, lebah yang dibudidayakan di 30 ribu kotak dapat mencari makan pada kawasan itu. ”Kami sifatnya hanya memfasilitasi,” tegasnya.
Seandainya kerja sama pemanfaatan lahan dianggap berhasil, tidak menutup kemungkinan luasan dapat ditambah. Paling tidak, lahan Perhutani dapat dioptimalkan pemanfaatannya untuk petani.
Kabid Peternakan pada Dinas Pertanian dan Pangan Sa’diah menambahkan, selama ini petani menggembalakan lebah hingga ke Jawa Timur. Lebah diangkut dengan wadah khusus ke lokasi yang ditumbuhi tanaman sumber pangan mereka.
”Salah satu tanaman sumber pangannya yakni randu. Karena biaya pengembaraan lebah sangat mahal. Hal itu tergantung dari jarak dan lama pengembaraan. Dengan demikian, melalui budi daya lebah di waduk logung nanti diharapkan bisa membantu biaya produksi petani,” imbuhnya.
Sumber : jawapos.com
Tanggal : 25 April 2018