KANALSATU, BOJONEGORO (2/5) | Setelah pekan lalu menggelar acara Soft Launching, masyarakat Wonocolo, Kecamatan Kedewan, Bojonegoro berharap Presiden Jokowi berkenan meresmikan Petroleum Geoheritage Wonocolo sebagai obyek wisata.
Kawasan sumur minyak tua yang telah dijadikan tempat wisata itu memiliki luas sekitar 50 hektar. Selain bisa menikmati aktifitas penambangan minyak tradisional, kawasan ini juga telah dilengkapi dua gardu pandang dan rumah singgah yang sekaligus menjadi museum.
Desa Wisata Petroleum Geoheritage Wonocolo selain menjual wisata petualangan lewat penyediaan jalur untuk sepeda gunung, motor trail dan mobil off road, juga memiliki keunikan karena memiliki lebih dari 700 sumur minyak tua yang dikelola secara tradional oleh warga.
Wisata yang menawarkan keelokan alam, sumur minyak dan museum geopark petrolium itu mendapat sambutan masyarakat setempat. Menurut Warga Desa Wonocolo, Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro, Hadi Suyitno (38), dengan dibukanya wisata di desanya itu, ia berencana mengembangkan dan merangkul beberapa komunitas offroad untuk mendukung wisata wonocolo. Salah satu komunitas yang sudah digandeng yakni Jeep Comunity Cepu (JCC). “Orang-orang yang suka tantangan akan menyukai jalur tracknya,” kata Hadi Suyitno, Senin (2/5/16).
Koordinator Komunitas Jeep Community Cepu (JCC), Mujiono (40) Warga Desa Mulyorejo, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora mengungkapkan, adanya track offroad di kawasan wisata Wonocolo itu bisa menjadi alternatif lain menguji adrenalin. Dia berharap pengembangan wisata ini bisa terus disosialisasikan kepada masyarakat luas karena juga memiliki potensi wisata edukasi yang sangat berharga. “Karena itu, kami berharap Presiden Jokowi berkenan meresmikan Desa Wisata Geoheritage Wonocolo berbarengan dengan peresmian puncak produksi Blok Cepu,” ujarnya.
Dari penjelasan pakar geologi, kawasan Wonocolo menjadi satu-satunya di dunia dimana produksi minyak masih keluar pada ketinggian di puncak-puncak bukit selama 122 tahun, dari tahun 1894 hingga kini. Seperti Rabu (27/4/2016) lalu, Bupati Bojonegoro Suyoto, Presiden Direktur Pertamina EP, Rony Gunawan dan Wakil Kepala Perhutani KPH Cepu memencet tombol sirine sebagai penanda soft launching Petroleum Geoheritage Wonocolo sebagai obyek wisata.
Sementara dalam kegiatan kegiatan soft launching yang berpusat di kawasan sumur tua titik D 138, Bupati Bojonegoro yang punya panggilan akrab Kang Yoto mengatakan, Wonocolo bukan sekadar nama desa, tetapi merujuk pada struktur batuan yang mengandung minyak.
“Di daerah lainnya, untuk menghasilkan minyak pada lapisan Wonocolo harus ngebor hingga kedalaman 2 sampai 3 KM, tetapi di Wonocolo yang berbukit-bukit di ketinggian ini, minyak bisa diproduksi hanya pada kedalaman ratusan meter,” kata Kang Yoto.
Karunia ini, lanjut Kang Yoto harus dipelihara supaya kandungan minyaknya tidak cepat habis. Tujuannya, kegiatan penambangan minyak secara tradisonal bisa dinikmati dalam jangka waktu lebih panjang sehingga Wonocolo menjadi Desa Wisata yang punya daya tarik sangat tinggi bagi wisatawan.
Kang Yoto menegaskan, keberadaan wisata sumur tua di Desa Wonocolo tersebut merupakan salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat sekitar supaya tidak hanya mengandalkan dari penambangan minyak di sumur tua itu saja..
“Ini merupakan salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat, karena mulai dari produknya, souvenirnya semua melibatkan masyarakat dan yang ikut terlibat dalam semua proses adalah masyarakat. Ini sebenarnya adalah kolaborasi dari Pertima EP, SKK Migas, Pemkab Bojonegoro dan Perhutani untuk pembedayaan masyarakat,” pungkasnya.
Sementara itu, pihak Pertamina EP berkomitmen untuk bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang berawal di kawasan sumur minyak di desa tersebut. Untuk mewujudkan sebagai desa wisata yang maju, PT Pertamina EP akan membantu memberikan pelatihan dan pendampingan kependuduk untuk menjadi pramu wisata yang baik.
“Kita menfasilitasi untuk pembangunan infrastruktur, pembangunan jalan dan termasuk juga nanti pelatihan ke penduduk. Sesuai harapan Pak Bupati, kami akan berupaya membantu agar warga bisa menjadi pramu wisata yang ramah, banyak senyum, punya semangat melayani dan menjadi tua rumah yang baik, serta bisa menjaga kebersihan,” pungkas Direktur Utama PT Pertamina EP, Rony Gunawan.(win8)
Tanggal : 2 Mei 2016
Sumber : kanalsatu.com