SUARA.COM (16/1/2017) | Sungai Citumang, yang menjadi kawasan wisata baru body rafting, merupakan aliran sungai besar yang dikelilingi alam hutan di Desa Bojong, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
Bukan sekadar sungai pada umumnya, Sungai Citumang yang dikelola masyarakat sekitar dan Perum Perhutani itu memiliki keunikan lain yang menawarkan pemandangan alam hutan, gua yang terletak di hulu sungai dan aliran air yang jernih.
Keistimewaan dari sungai tersebut, yaitu menyuguhkan keindahan alam dan tantangan petualangan bagi wisatawan untuk menjelajahinya.
Wisatawan baik kalangan anak-anak maupun dewasa dapat menguji keberanian diri dengan turun langsung ke Sungai Citumang pada DAS sepanjang kurang lebih dua kilometer.
Kawasan wisata baru di Kabupaten Pangandaran itu kini menjadi primadona, bahkan wisatawan merasa tidak lengkap jika ke Pangandaran tidak mencoba body rafting di Sungai Citumang.
“Sekarang Citumang ini menjadi tujuan wisata ke Pangandaran, sedangkan ke Pangandaran itu hanya tidur menikmati pantai, siang harinya berpetualang di Citumang,” kata Koordinator Objek Wisata Citumang, Tata Judin saat berbincang-bincang dengan penulis.
Sementara itu, Kabupaten Pangandaran merupakan Daerah Otonomi Baru pemekaran dari Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, yang resmi dimekarkan pada 25 Oktober 2012.
Daerah yang berada di wilayah perbatasan Kabupaten Tasikmalaya dan Cilacap, Jawa Tengah itu selalu menjadi destinasi wisata unggulan di Jawa Barat.
Daerah yang menghadap ke laut Samudra Hindia itu menyuguhkan berbagai keunggulan wisata pantai seperti Pantai Pangandaran yang dapat menyaksikan matahari terbit di Pantai Timur Pangandaran dan matahari tenggelam di Pantai Barat.
Selain Pantai Pangandaran ada juga Pantai Batu Karas, Pantai Batu Hiu, Pantai Karapyak, Pantai Keusik Luhur, dan juga objek wisata lainnya seperti pemandangan sungai di Cukang Taneuh atau dikenal dengan nama Green Canyon.
Berbagai objek wisata tersebut berada di sepanjang garis pantai di Kabupaten Pangandaran yang jaraknya dapat ditempuh dengan berbagai jenis kendaraan sepeda motor maupun bus.
Namun saat ini, wisatawan Pangandaran tidak hanya menikmati keindahan pantai, tetapi dapat menikmati dan mejelajahi keindahan alam hutan dan Sungai Citumang di Kecamatan Parigi.
Lokasi wisata Citumang yang berjarak sekitar 15 km dari Pantai Pangandaran itu dapat ditempuh dengan kendaraan sepeda motor maupun mini bus dengan akses jalan yang bagus.
Wisata body rafting di Sungai Citumang itu mulai inisiatif dikelola masyarakat sejak 2006, kemudian secara resmi terbuka untuk wisatawan pada 27 Februari 2007.
Wisata baru di Pangandaran itu setiap tahunnya telah menunjukan peningkatan kunjungan wisatawan yang datang dari berbagai daerah. Selama 2016, rata-rata setiap harinya terdapat 2.500 pengunjung.
Bahkan wisatawan mancanegara dari negara Eropa maupun Asia tertarik untuk menikmati petualangan wisata air sungai tersebut.
“Tanpa iklan besar-besaran, kita sudah menjadi go internasional, wisatawan yang datang ke sini ada dari berbagai negara, kebanyakan dari Eropa,” kata Tata.
Pada musim libur atau akhir pekan, wisatawan seringkali harus antre untuk menunggu jadwal petualangan menyusuri hutan dan sungai tersebut.
Wisatawan dapat menikmati petualangan Sungai Citumang secara berkelompok maupun dua orang dengan pemandu-pemandu handal dan terlatih siap mendampinginya.
Pemandu tersebut siap mendampingi untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada wisatawan selama menjelajahi aliran Sungai Citumang.
Bagi wisatawan yang siap berpetualang itu akan diberi arahan dan peralatan keamanan seperti pelampung, sandal karet dan pelindung kepala.
Pengunjung akan diajak berjalan kaki dari pintu utama wisata Citumang ke kawasan hulu sungai yang berjarak sekitar 900 meter atau selama 10 menitan.
Wisatawan dapat memilih jalur petualangan yaitu jalur track umum yang jarak tempuhnya 1,5 km dan doble track sejauh 2 km aliran sungai dengan waktu tempuh sekitar 2,5 sampai 3 jam.
Selama menjelajah itu, wisatawan disuguhkan dengan tantangan alam yaitu berenang di dalam gua atau loncat dari dinding gua hulu Sungai Citumang tesebut.
Selanjutnya suguhan tantangan bagi wisatawan yaitu menyusuri bebatuan alam sungai, loncat dari batu sungai, kemudian menyusuri sungai yang dikelilingi pepohonan.
Wisatawan juga akan diajak oleh pemandu untuk menikmati “train water” yaitu seluruh peserta saling berpegangan memanjang dan mengambang mengikuti aliran sungai sampai batas akhir petualangan.
Usai berpetualang, para wisatawan akan mendapatkan suguhan makanan khas Sunda yang sudah disiapkan pengelola wisata dengan menu nasi liwet, ayam bakar, asin, dan sambal lalab.
Fasilitas yang disuguhkan oleh pengelola wisata Citumang itu, hanya cukup dibayar oleh wisatawan dengan harga yang terjangkau sebesar Rp150 ribu per orang.
Namun semakin banyak jumlah peserta petualang, semakin ringan biaya untuk menikmati tantangan dan keindahan wisata di Sungai Citumang dengan diskon sampai 20 persen.
Dengan adanya berbagai sajian wisata baru itu, tidak ada salahnya wisatawan yang datang ke Kabupaten Pangandaran untuk menikmatinya, seperti berpetualang menjelajahi alam Sungai Citumang.
Sumber: suara.com
Tanggal: 16 Januari 2017